PP GP Ansor mengutuk keras dugaan kasus human trafficking terhadap 18 anak buah kapal (ABK) asal Indonesia yang bekerja...
Ketua Umum PP GP Ansor, Yaqut Cholil Qoumas dugaan human trafficking dan pelarungan tiga ABK Indonesia di kapal China ke laut lepas. Foto/SINDOnews- Pimpinan Pusat Gerakan Pemuda Ansor mengutuk keras dugaan kasus human trafficking atau tindak pidana perdagangan orang terhadap 18 anak buah kapal asal Indonesia yang bekerja di Kapal China bernama Longxing.
Selain itu, Gus Yaqut meminta kepada Pemerintah Indonesia untuk memperkuat perlindungan kepada ABK dan pekerja rentan lainnya. “Salah satunya dengan segera meratifikasi instrumen internasional seperti Konvensi ILO No. 188 mengenai Pekerjaan dalam Penangkapan Ikan ,” ujar Gus Yaqut, yang juga Wakil Ketua Komisi II DPR ini.
Menurut Gus Yaqut, kabar ini juga dibenarkan Ketua Umum SPPI, Ach. Ilyas Pangestu. Keterangan Ilyas, kapal tuna bernama Longxing 629 itu berbendera Republik Rakyat China dan milik perusahaan bernama Dalian di China. Kata Ilyas, Longxing 629 berangkat dari Busan, Korea Selatan, pada 14 Februari 2019, menuju laut lepas. Setelah 15 hari berada di laut lepas di sekitar Samoa, kapal ini mulai menangkap ikan tuna.
Indonesia Berita Terbaru, Indonesia Berita utama
Similar News:Anda juga dapat membaca berita serupa dengan ini yang kami kumpulkan dari sumber berita lain.
GP Ansor Kutuk WNI ABK Kapal China Dibuang ke Laut |Republika OnlineAnsor mendesak pemerintah segera mengusut aksi biadab Kapal Longxing.
Baca lebih lajut »
GP Ansor Kutuk Tindakan Perbudakan ABK WNI di Kapal LongxingGP Ansor meminta Dalian, perusahaan yang mempekerjakan para ABK tersebut, meminta maaf secara terbuka kepada korban dan masyarakat Indonesia.
Baca lebih lajut »
GP Ansor Kutuk WNI ABK Kapal China Dibuang ke Laut |Republika OnlineAnsor mendesak pemerintah segera mengusut aksi biadab Kapal Longxing.
Baca lebih lajut »
Viral Jenazah ABK Indonesia di Kapal China Dibuang ke Laut, Kemungkinan Jadi Korban Eksploitasi - Tribunnews.comPengacara publik Kim Jong-cheol mengatakan ada kemungkinan paspor mereka disita dan terdapat uang deposit agar meeka tidak beursaha kabur.
Baca lebih lajut »