Gorbachev: AS Jadi Arogan Setelah Uni Soviet Runtuh Sindonews BukanBeritaBiasa .
"Bagaimana seseorang dapat mengandalkan hubungan yang setara dengan Amerika Serikat dan Barat dalam posisi seperti itu?" kata Gorbachev kepada kantor berita negara RIA Novosti pada malam peringatan pengunduran dirinya sebagai pemimpin Uni Soviet.
Dia mencatat suasana kemenangan di Barat, terutama di Amerika Serikat setelah Uni Soviet tidak ada lagi pada tahun 1991. "Mereka menjadi arogan dan percaya diri. Mereka menyatakan kemenangan dalam Perang Dingin," kata Gorbachev yang kini berusia 90 tahun seperti dilansir dari
Indonesia Berita Terbaru, Indonesia Berita utama
Similar News:Anda juga dapat membaca berita serupa dengan ini yang kami kumpulkan dari sumber berita lain.
Sejarah Hari Ini : 23 Desember 1979, Uni Soviet Invasi AfganistanBeragam peristiwa bersejarah terjadi pada 23 Desember seperti terangkum dalam Sejarah Hari Ini salah satunya invasi Uni Soviet ke Afganistan.
Baca lebih lajut »
Indonesia pernah tukar pesawat dengan beras ketan dan sejumlah contoh barter di berbagai negara - BBC News IndonesiaBagi beberapa negara, sistem barter telah menjadi bagian vital perdagangan dan salah satu contoh yang pernah terjadi adalah Indonesia menukar pesawat dengan beras ketan dan pepsi dibarter dengan kapal perang Uni Soviet.
Baca lebih lajut »
Tahanan makin banyak, Denmark sewa penjara di luar negeri - BBC News IndonesiaKosovo setuju untuk menyewakan 300 sel penjara kepada Denmark untuk mengurangi kepadatan rumah tahanan di negara Skandinavia itu. Secara total, Kosovo akan menerima €210 juta (Rp3,3 triliun) selama 10 tahun ke depan sebagai biaya sewa penjara di Gjilan.
Baca lebih lajut »