Internet membuka peluang bagi anak-anak untuk bermain, belajar, dan bersosialisasi.
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kepala Kebijakan Publik dan Hubungan Pemerintahan Google Indonesia Putri Alam mengatakan sebanyak 83 persen orang tua di Indonesia menyatakan khawatir anaknya akan terpapar muatan tidak pantas atau berbahaya di internet. Apalagi, kata dia, pada masa pandemi Covid-19, anak lebih banyak melakukan kegiatan secara daring karena harus belajar dan bermain di rumah.
Ia mengatakan internet memang membuka peluang bagi anak-anak untuk bermain, belajar, bersosialisasi, maupun mengembangkan kreativitasnya. Karena itu, hal-hal positif maupun negatif sangat mungkin memapar anak-anak. Untuk melindungi anak-anak dari risiko buruk internet, sekaligus membantu mereka untuk belajar dan mengasah diri serta kreativitas positif secara daring, Putri mengatakan Google fokus pada tiga pilar.
"Diharapkan itu bisa membantu anak-anak, termasuk dalam kehidupan luring mereka sehari-hari," katanya.
Indonesia Berita Terbaru, Indonesia Berita utama
Similar News:Anda juga dapat membaca berita serupa dengan ini yang kami kumpulkan dari sumber berita lain.
Hilang dari Google Maps, Palestina Kritik Google dan AppleOtoritas Palestina mengkritik Google dan Apple yang dituduh menghapus Palestina dari peta mereka. Kedua raksasa teknologi asal AS itu dituduh memihak Israel. Palestina Israel
Baca lebih lajut »
Pakai Google Classroom, begini langkah-langkah buat kelas daringPandemi virus corona baru (COVID-19) telah membuat sekolah-sekolah di dunia menerapkan pembelajaran jarak jauh atau online bagi siswanya, tidak terkecuali di ...
Baca lebih lajut »
INFOGRAFIK: Panduan Fitur Google ClassroomPada masa pandemi Covid-19, mayoritas pembelajaran dilakukan jarak jauh. Salah satunya menggunakan Google Classroom. Ini cara menggunakannya...
Baca lebih lajut »
Cara Buat Tugas Sekolah di Google Classroom |Republika OnlineGoogle Classrom digunakan untuk belajar dari rumah selama pandemi covid-19.
Baca lebih lajut »