PSI mempertanyakan pernyataan yang disampaikan Anies terkait Giring Ganesha banyak waktu longgar karena mengecek kesiapan Formula E di Ancol.
Liputan6.com, Jakarta - Ketua DPW Partai Solidaritas Indonesia DKI Jakarta, Michael Sianipar menyarankan Gubernur Anies Baswedan seharusnya melakukan pemeriksaan langsung terhadap kesiapan Formula E.
Michael mempertanyakan pernyataan Anies yang menyinggung tindakan Ketum PSI Giring Ganesha"banyak waktunya longgar" saat mengecek persiapan Formula E. Dia mengklaim, pemeriksaan langsung yang dilakukan PSI itu terinspirasi dari Presiden Joko Widodo atau Jokowi. Dia juga mengingatkan agar Anies lebih terbiasa menerima kritik. Menurutnya, partisipasi publik merupakan bagian terpenting di dalam demokrasi.
Tudingan Giring Ganesha terhadap Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan sebagai pembohong terkait rencana penyelenggaraan balapan Formula-E dinilai berlebihan. Ahmad Riza Patria menyatakan anak bangsa seharusnya tidak saling menyalahkan dan menuduh.
Indonesia Berita Terbaru, Indonesia Berita utama
Similar News:Anda juga dapat membaca berita serupa dengan ini yang kami kumpulkan dari sumber berita lain.
NSN: Elektoral PDI Perjuangan dan PSI naik karena kritisi AniesBerdasarkan survei NSN, elektabilitas PDIP capai 22 persen disusul PSI sebesar 17,5 persen. Elektoral kedua partai tersebut meningkat karena kerap kritisi kebijakan Anies.
Baca lebih lajut »
Ada Deal Politik antara Gibran dan Giring Ganesha?Gibran Rakabuming Raka menyebut butuh waktu yang tepat untuk menyampaikan bentuk kerja sama antara dirinya dengan Giring Ganesha.
Baca lebih lajut »
Survei: Ganjar-Risma-Anies berpeluang pimpin DKI mendatangBerdasarkan survei, Ganjar Pranowo memiliki elektabilitas tinggi pada Pilkada DKI, yaitu mencapai 34,5 persen, disusul Risma (14,3 persen), dan Anies (10 persen).
Baca lebih lajut »
Disebut Ngotot Gelar Formula E di Masa Pandemi, Anies: Tugas Gubernur Laksanakan PerdaAnies menyinggung mengenai penentuan lokasi Formula E yang sempat diisukan bakal ditentukan oleh Presiden Joko Widodo atau Jokowi.
Baca lebih lajut »