Tim Sparta Satuan Samapta Polres Kota Surakarta mengamankan 25 remaja karena melakukan aksi perang sarung di jalanan.
Fenomena perang sarung di bulan Ramadan yang dilakukan para remaja membuat resah warga Kota Solo. Kasus terakhir Tim Sparta Satuan Samapta Polres Kota Surakarta mengamankan 25 remaja karena melakukan aksi perang sarung, di Jalan Ir Juanda Pucangsawit, Kecamatan Jebres, Kota Surakarta, Jawa Tengah.
'Kalau konsepnya bercanda nggak apa-apa, tapi jangan terus dimasukkan gir, jadi kayak tawuran kalau sarungnya diisi benda tajam,' katanya.
Indonesia Berita Terbaru, Indonesia Berita utama
Similar News:Anda juga dapat membaca berita serupa dengan ini yang kami kumpulkan dari sumber berita lain.
Gibran segera koordinasi Polresta terkait fenomena perang sarungWali Kota Surakarta Gibran Rakabuming Raka segera berkoordinasi dengan Polresta Surakarta terkait fenomena perang sarung yang diduga dilakukan oleh para ...
Baca lebih lajut »
Hampir Setengah Gen Z Negara Ini Mengalami Fenomena Dismorfia Keuangan, Apa itu?Semakin banyak bukti yang menunjukkan bahwa media sosial memiliki efek negatif pada kepercayaan diri.
Baca lebih lajut »
Erick Thohir Tanggapi 4 Nama Calon Menkeu Pilihan Prabowo, Apa Katanya?Menteri BUMN Erick Thohir menanggapi empat nama yang disebut-sebut sebagai calon Menkeu pilihan calon presiden nomor urut 2, Prabowo Subianto. Apa katanya?
Baca lebih lajut »
Projo Tanggapi Hak Angket Kecurangan Pemilu: Selisihnya 50 Juta Suara, Untuk Apa?Ketua Umum Relawan Projo, Budi Arie Setiadi buka suara mengenai langkah sejumlah partai politik di DPR menggulirkan hak angket kecurangan Pemilu 2024.
Baca lebih lajut »
Barang Bawaan dari LN Dibatasi, Zulhas: Kalau buat Oleh-oleh Nggak Apa-apaMenteri Perdagangan Zulkifli Hasan alias Zulhas buka suara terkait barang bawaan penumpang dari luar negeri yang dibatasi.
Baca lebih lajut »
Dua Putri Kurnia Meiga Minta Netizen Stop Hujat Ibunya: Kalian Tak Tahu Apa-apa!Dua putri Kurnia Meiga, Sabrina dan Talita buka suara dan meminta netizen tak hujat ibunya yakni Azhiera Adzka Fathir.
Baca lebih lajut »