Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) memberikan penghargaan kepada rencana penggabungan tanggul laut raksasa (Giant Sea Wall) dengan mangrove untuk membentuk 'Giant Mangrove Wall' di Jakarta. Giant Mangrove Wall diharapkan dapat menjadi solusi efektif dalam mencegah banjir rob dan berbagai permasalahan lainnya yang dihadapi di pesisir Jakarta.
Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) memberikan apresiasi terhadap rencana penggabungan tanggul laut raksasa (Giant Sea Wall) dengan mangrove yang akan membentuk 'Giant Mangrove Wall' di Jakarta . Direktur Pendayagunaan Pesisir dan Pulau-Pulau Kecil KKP, Muhammad Yusuf, menyatakan bahwa Giant Mangrove Wall menawarkan beragam manfaat, termasuk dalam mencegah banjir rob. \Yusuf menjelaskan bahwa pemerintah DKI Jakarta dengan bijak menggabungkan Giant Sea Wall dengan tanaman mangrove.
Beberapa kolam retensi yang dirancang dalam struktur Giant Sea Wall memungkinkan penampungan air dan pengisian ruang kosong di bawah tanah yang sebelumnya terdampak pengambilan air. \Yusuf menambahkan bahwa pembangunan Giant Sea Wall juga diharapkan dapat mengatasi permasalahan yang dihadapi di Pantura Jawa. Riset menunjukkan bahwa permukaan tanah Jakarta terus mengalami penurunan, sementara banjir rob semakin meningkat. Dengan adanya Giant Sea Wall, diharapkan permasalahan ini dapat diatasi lebih cepat. Semarang, sebagai contoh, mengalami penurunan tanah dan banjir rob akibat pengambilan air tanah secara berlebihan. Selain itu, penanaman mangrove di pesisir Jakarta dapat mengurangi abrasi dan mencegah infiltrasi air laut ke sumber air tawar di kota tersebut
GIANT MANGROVE WALL BANJIR ROB MANGROVE JAKARTA LINGKUNGAN
Indonesia Berita Terbaru, Indonesia Berita utama
Similar News:Anda juga dapat membaca berita serupa dengan ini yang kami kumpulkan dari sumber berita lain.
Bakal ada 'Giant Mangrove Wall' untuk lindungi JakartaDi Provinsi DKI Jakarta bakal ada "Giant Mangrove Wall" di pesisir utara Jakarta untuk menghalau banjir rob, melindungi dari abrasi dan penurunan ...
Baca lebih lajut »
Pramono Anung: Jakarta Butuh Giant Mangrove WallPramono Anung, Gubernur DKI Jakarta, menekankan pentingnya pembangunan Giant Mangrove Wall sebagai solusi untuk melindungi Jakarta dari ancaman abrasi dan penurunan permukaan laut. Ia menjelaskan bahwa hutan mangrove telah mengalami penurunan drastis dalam 30 tahun terakhir dan perlu dijaga keberadaannya. Pramono Anung berencana untuk mengembangkan Giant Sea Wall yang ada di Jakarta dengan menambahkan lapisan mangrove di atasnya.
Baca lebih lajut »
Gubernur Jakarta Terpilih Pramono Anung Berencana Bangun Giant Mangrove WallGubernur Jakarta terpilih Pramono Anung menyatakan rencana untuk membangun Giant Mangrove Wall di pesisir utara Jakarta sebagai solusi untuk menghalau banjir rob, melindungi wilayah dari abrasi, dan mengatasi penurunan permukaan tanah. Proyek ini merupakan pengembangan dari konsep Giant Sea Wall yang sedang dibangun pemerintah pusat dan akan dikombinasikan dengan hutan mangrove untuk meningkatkan efektivitasnya dalam menjaga ekosistem pesisir Jakarta.
Baca lebih lajut »
Menko AHY Fokus Pembangunan Giant Sea Wall di Pantura JakartaMenteri Koordinator Bidang Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan (IPK) Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) menegaskan fokus utama pembangunan Giant Sea Wall di Indonesia saat ini adalah untuk melindungi wilayah Pantai Utara Jakarta yang terancam oleh bencana banjir. AHY menjelaskan bahwa proyek ini telah lama direncanakan dan diperbarui.
Baca lebih lajut »
Giant Sea Wall: Kolaborasi Publik dan Swasta untuk Lindungi PesisirPekerjaan pembangunan tanggul laut raksasa (giant sea wall) di Pulau Jawa akan melibatkan kolaborasi antara pemerintah dan pihak swasta. Proyek ini, yang diperkirakan menelan biaya US$50 miliar, bertujuan untuk mengatasi ancaman banjir rob dan penurunan muka tanah di wilayah pesisir.
Baca lebih lajut »
KKP Temukan Indikasi Alih Fungsi Lahan Ekosistem Mangrove di Pulau PariKKP menemukan adanya indikasi alih fungsi lahan ekosistem mangrove di Pulau Pari, Kepulauan Seribu, Jakarta.
Baca lebih lajut »