Penyakit diabetes mulai banyak diderita milenial di bawah usia 40 tahun.
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Banyak anggapan bahwa diabetes mellitus adalah penyakit yang hanya menyerang orang tua. Namun faktanya, diabetes adalah penyakit yang menyerang segala usia, dan banyak dijumpai pada generasi milenial.
"Terdapat penelitian di Asia yang menunjukkan bahwa satu dari lima penderita diabetes yang dipelajari ternyata terdiagnosis terkena diabetes pada usia di bawah 40 tahun. Bahkan, berdasarkan data yang ada, diabetes di usia muda cenderung lebih berbahaya dengan risiko komplikasi yang lebih besar," ujar Rudy dalam bincang-bincang daring Tropicana Slim, Jumat .
Rudy menerangkan bahwa diabetes tidak hanya menyerang orang yang memiliki gen atau keturunan penyakit tersebut saja. Saat ini, penyebab diabetes yang paling utama menimpa anak muda karena gaya hidupnya.
Indonesia Berita Terbaru, Indonesia Berita utama
Similar News:Anda juga dapat membaca berita serupa dengan ini yang kami kumpulkan dari sumber berita lain.
Arneta: Aplikasi Mobile JKN Cocok untuk Generasi Milenial |Republika OnlineArneta adalah peserta JKN-KIS dari segmen Pekerja Penerima Upah (PPU) di Ditjen Pajak
Baca lebih lajut »
Mengenal Komplikasi Diabetes yang Diderita Papa T BobDalam jangka panjang, komplikasi diabetes berkembang bertahap. Kian lama mengidap diabetes dengan gula darah tak terkontrol, kian tinggi pula risiko komplikasi.
Baca lebih lajut »
Diabetes bisa menyerang siapa saja termasuk milenialBanyak anggapan bahwa diabetes mellitus adalah penyakit yang menyerang orang tua, faktanya diabetes adalah penyakit yang menyerang segala usia.\r\n\r\ndr. Rudy ...
Baca lebih lajut »
Broadway Group Ajak Milenial Majukan Ekonomi Digital |Republika OnlineIndustri makanan-minuman penjualannya diperkirakan akan turun 20-40 persen.
Baca lebih lajut »
Milenial Incar Qurban Premium |Republika OnlineZonasi penyaluran daging qurban dibagi
Baca lebih lajut »
Nasdem: Banyak yang Lebih Urgen dari Perubahan Nama RUU HIP |Republika OnlinePembahasan RUU HIP tidak lebih penting dari persoalan Covid-19 dan ekonomi.
Baca lebih lajut »