Gencatan Senjata Gaza Dibatalkan, Warga Palestina Dilarang Kembali ke Rumah

Politik Internasional Berita

Gencatan Senjata Gaza Dibatalkan, Warga Palestina Dilarang Kembali ke Rumah
GAZAISRAELHAMAS
  • 📰 kompascom
  • ⏱ Reading Time:
  • 114 sec. here
  • 11 min. at publisher
  • 📊 Quality Score:
  • News: 77%
  • Publisher: 68%

Kesepakatan gencatan senjata antara Israel dan Hamas yang seharusnya dilaksanakan pada Sabtu (25/1/2025) di Jalur Gaza utara batal terlaksana. Ribuan warga Palestina yang mengungsi dicegah kembali ke rumah mereka di Gaza utara oleh tentara Israel. Perselisihan terjadi ketika Hamas diduga melanggar kesepakatan gencatan senjata. Selain itu, Hamas belum membebaskan semua sandera Israel, termasuk Arbel Yehud, warga sipil Israel yang seharusnya dibebaskan pada Sabtu (25/1/2025).

Gambaran udara menunjukkan warga Palestina yang mengungsi kembali ke kamp pengungsi Jabalia yang rusak akibat perang di Jalur Gaza utara pada tanggal 19 Januari 2025, sesaat sebelum kesepakatan gencatan senjata dalam perang antara Israel dan kelompok militan Palestina Hamas dilaksanakan. Mediator Qatar pada tanggal 19 Juni mengonfirmasi dimulainya gencatan senjata antara Israel dan Hamas dan mengatakan beberapa dari tiga sandera awal yang dibebaskan memiliki kewarganegaraan asing.

Perselisihan itu terjadi pada Sabtu (25/1/2025), ketika ribuan warga Palestina dicegah di Koridor Netzarim saat hendak kembali ke rumah mereka di Jalur Gaza utara. Pemerintah Israel memblokir jalan utama dan menuduh Hamas melanggar ketentuan kesepakatan gencatan senjata. Sebelumnya, Hamas telah membebaskan empat tentara perempuan Israel, sedangkan Israel membebaskan 200 tahanan Palestina. Namun, Pemerintah Israel melarang warga Palestina untuk kembali ke rumah mereka sampai Hamas membebaskan warga sipil Israel, Arbel Yehud. Arbel Yehud adalah warga sipil Israel yang berusia 29 tahun. Dia seharusnya dibebaskan pada Sabtu (25/1/2025). Namun, namanya tidak termasuk di antara empat tentara perempuan yang dibebaskan Hamas.Yehud tidak ditahan oleh Hamas. Seorang sumber senior dalam gerakan Jihad Islam Palestina (PIJ), kelompok lain di Jalur Gaza mengatakan, mereka telah menahan Yehud hingga Israel menyepakati ketentuan pertukaran sandera-tahanan. Selain itu, Kantor Perdana Menteri Benjamin Netanyahu juga mengatakan, Hamas belum memberikan daftar rincian semua status sandera. “Selama pelaksanaan pertukaran tahap kedua kemarin, Hamas melakukan dua pelanggaran. Arbel Yehud, seorang sandera sipil yang dijadwalkan untuk dibebaskan pada hari Sabtu, belum dibebaskan, dan daftar terperinci dari semua status sandera belum diberikan,” bunyi pernyataan Kantor Perdana Menteri Benjamin Netanyahu, dikutip dariMalam hari saat warga Palestina dilarang melewati Koridor Netzarim oleh tentara Israel, terdengar suara tembakan keras. Saat itu, massa sedang berkumpul di sepanjang jalan al-Rashid di Gaza tengah untuk pulang ke rumah mereka. Namun, gelegar tembakan tiba-tiba terdengar.mengutip Kementerian Kesehatan yang dikelola Hamas dan media Palestina, melaporkan tembakan itu menyebabkan satu orang tewas dan beberapa lainnya terluka. Seorang juru bicara militer Israel telah mengonfirmasi lokasi rekaman tersebut, tetapi belum memverifikasi laporan korban secara independen. Salah satu sandera yang batal pulang adalah Muhammad Emad Al-Din. Dia bersama dengan ribuan tahanan lain tengah menunggu untuk pulang ke Gaza utara. 'Saya tahu rumah saya mungkin hancur, tetapi saya akan mendirikan tenda di atas reruntuhannya. Saya hanya ingin kembali,' kata dia

Berita ini telah kami rangkum agar Anda dapat membacanya dengan cepat. Jika Anda tertarik dengan beritanya, Anda dapat membaca teks lengkapnya di sini. Baca lebih lajut:

kompascom /  🏆 9. in İD

GAZA ISRAEL HAMAS GENCATAN SENJATA SANDERA KONFLIK PALESTINA WARGA

Indonesia Berita Terbaru, Indonesia Berita utama

Similar News:Anda juga dapat membaca berita serupa dengan ini yang kami kumpulkan dari sumber berita lain.

Hamas: Israel Gagal Capai Tujuan Genosida di Gaza, Perlawanan Palestina SuksesHamas: Israel Gagal Capai Tujuan Genosida di Gaza, Perlawanan Palestina SuksesHamas nyatakan Israel gagal capai tujuan perang di Gaza.
Baca lebih lajut »

Gencatan Senjata Gaza: Israel Bebaskan 90 Warga Palestina, Ditukar 3 Orang yang Ditawan HamasGencatan Senjata Gaza: Israel Bebaskan 90 Warga Palestina, Ditukar 3 Orang yang Ditawan HamasPertukaran tawanan antara Israel dan Hamas mulai dilakukan usai gencatan senjata efektif berlaku di Jalur Gaza per Minggu (19/1/2024).
Baca lebih lajut »

Tahanan Palestina Bebas, Hamas Berikan 'Tas Hadiah' kepada Sandera IsraelTahanan Palestina Bebas, Hamas Berikan 'Tas Hadiah' kepada Sandera IsraelPemuda Palestina mengibarkan bendera nasional dan spanduk Hamas serta Hizbullah saat mereka merayakan pembebasan 90 tahanan Palestina oleh Israel. Pembebasan ini merupakan bagian dari kesepakatan gencatan senjata Gaza. Israel membebaskan 900 tahanan Palestina sebagai bagian perjanjian gencatan senjata dengan Hamas. Hamas juga membebaskan tiga sandera Israel. Hamas memberi tas hadiah kepada tiga sandera Israel yang dibebaskan. Tas tersebut berisi kenang-kenangan dari masa penahanan mereka.
Baca lebih lajut »

Hamas Bebaskan Empat Tentara Israel, Israel Membebaskan 200 Tahanan PalestinaHamas Bebaskan Empat Tentara Israel, Israel Membebaskan 200 Tahanan PalestinaMilisi Hamas menyerahkan empat tentara wanita Israel yang ditawan kepada Palang Merah di Kota Gaza sebagai bagian dari kesepakatan gencatan senjata. Israel membalas dengan membebaskan 200 tahanan Palestina, termasuk 121 orang yang menjalani hukuman seumur hidup.
Baca lebih lajut »

Konflik Israel-Hamas: Gencatan Senjata Diterapkan, Kejahatan dan Kekerasan BerlanjutKonflik Israel-Hamas: Gencatan Senjata Diterapkan, Kejahatan dan Kekerasan BerlanjutSetelah lebih dari 460 hari konflik, gencatan senjata antara Israel dan Hamas di Gaza akhirnya mulai berlaku. Namun, situasi di Jalur Gaza tetap tegang dengan rumah sakit yang kehabisan bahan bakar akibat serangan udara Israel. Perjanjian gencatan senjata ini berhasil dicapai setelah serangan Hamas pada 7 Oktober 2023 yang menewaskan ratusan orang di Israel. Memicu serangan balik Israel yang brutal, termasuk serangan darat yang menghancurkan Beit Lahia di Gaza utara. Konflik ini dipicu oleh berbagai faktor, termasuk serangan Israel terhadap Masjid Al Aqsa, aktivitas permukiman Yahudi di Tepi Barat, dan penangkapan tahanan Palestina oleh Israel. Hamas menuntut pembebasan tahanan Palestina dan diakhirinya blokade Gaza oleh Israel dan Mesir.
Baca lebih lajut »

Gencatan Senjata Israel-Hamas: Masa Depan Gaza dan Peringatan dari Menteri IsraelGencatan Senjata Israel-Hamas: Masa Depan Gaza dan Peringatan dari Menteri IsraelGencatan senjata antara Israel dan Hamas telah dicapai, namun masa depan pemerintahan Gaza masih ambigu. Israel menyatakan akan bekerja sama dengan warga Palestina lokal, tetapi belum ada rencana konkret. Media Israel melaporkan rencana militer Israel untuk menduduki wilayah Gaza dan penarikan bertahap dari daerah kantong. Palang Merah siap membantu pelaksanaan gencatan senjata, termasuk memulangkan para sandera dan mengirimkan bantuan ke Gaza. Menteri Israel memperingatkan pengunduran dirinya jika perjanjian gencatan senjata diratifikasi. Hamas berterima kasih kepada Iran dan kelompok perlawanan yang didukungnya. Sementara itu, serangan Israel di Tepi Barat terus berlanjut, menuai kecaman dari Haaretz.
Baca lebih lajut »



Render Time: 2025-02-22 10:24:40