Gempa Magnitudo 5,3 Guncang Yogyakarta, Akibat Aktivitas Deformasi Kerak Bumi TempoTekno
TEMPO.CO, Jakarta - Gempa dengan magnitudo 5,3 mengguncang Yogyakarta pada hari Kamis, 8 September 2022, pukul 14.01 WIB. Data awal dari BMKG menyatakan episentrum terletak pada 10.53 Lintang Selatan dan 109.65 Bujur Timur, atau 301 kilometer barat daya Gunung Kidul, Yogyakarta, pada kedalaman 10 kilometer.Hasil analisis Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika menunjukkan gempa bumi ini memiliki parameter update dengan magnitudo 5,2.
Hasil analisis mekanisme sumber menunjukkan bahwa gempa bumi memiliki mekanisme pergerakan turun .Berdasarkan estimasi peta guncangan , gempa bumi ini menimbulkan guncangan di daerah Galur, Kulon Progo, Srandakan, dan Wates dengan skala intensitas II-III MMI. Pada skala itu, getaran dirasakan nyata dalam rumah, terasa getaran seakan-akan truk berlalu. Hingga saat ini belum ada laporan dampak kerusakan yang ditimbulkan akibat gempa bumi tersebut.
Indonesia Berita Terbaru, Indonesia Berita utama
Similar News:Anda juga dapat membaca berita serupa dengan ini yang kami kumpulkan dari sumber berita lain.
Potret Evakuasi Korban Gempa di China, Meniti Jembatan Kayu BerbahayaGempa berkekuatan M 6,8 terjadi di wilayah pegunungan Sichuan, China. Akibatnya 46 orang tewas dan 16 belum ditemukan. Proses evakuasi pun berjalan dramatis.
Baca lebih lajut »
Panda raksasa selamat dari gempa Sichuan, korban jiwa terus bertambahSeekor induk panda raksasa bersama dua anaknya berhasil menyelamatkan diri saat gempa bermagnitudo 6,8 mengguncang Provinsi Sichuan, China, Senin ...
Baca lebih lajut »
Berita Foto : Porak-poranda Sichuan Dilanda Gempa Berkekuatan Magnitudo 6,6 - Tribunnews.comTim penyelamat masih berusaha melakukan evakuasi korban gempa bumi di Sichuan China yang telah menewaskan 65 orang dan melukai ratusan lainnya.
Baca lebih lajut »
Korban Tewas Akibat Gempa di China Naik Menjadi 74 Orang di tengah Amarah Warga Soal Aturan LockdownJumlah korban tewas akibat gempa bumi yang mengguncang sisi barat China pada pekan ini melonjak menjadi 74 orang, sementara 26 orang lainnya dinyatakan hilang, kata pemerintah setempat pada Rabu (7/9). Pada saat yang sama, warga semakin frustrasi dengan aturan lockdown COVID-19 yang mencegah...
Baca lebih lajut »