Sejumlah negara di Asia Tenggara dan Asia Selatan dilanda gelombang panas menyengat dalam sepekan terakhir dengan suhu hampir mencapai 45 derajat Celcius ...
Arsip foto - Seorang penarik becak membasuh wajahnya dengan air untuk mendinginkan diri di Dhaka, Bangladesh, 20 April 2024. ANTARA/Xinhua.
Harian berbahasa Inggris Manila Times melaporkan bahwa pemerintah Filipina menunda kelas tatap muka di sekolah-sekolah negeri selama dua hari akibat cuaca ekstrem tersebut. Di Bangladesh, sekolah di lima distrik, termasuk ibu kota Dhaka, menghentikan kegiatan belajar-mengajar akibat gelombang panas. Gelombang panas melanda Bangladesh selama 29 hari berturut-turut hingga Senin, yang menjadi gelombang panas terpanjang dalam sejarah sejak 1948, menurut Departemen Meteorologi Bangladesh.
Indonesia Berita Terbaru, Indonesia Berita utama
Similar News:Anda juga dapat membaca berita serupa dengan ini yang kami kumpulkan dari sumber berita lain.
Gelombang Cuaca Luar Biasa Panas Melanda Asia Selatan dan TenggaraJutaan orang di Asia Selatan dan Tenggara saat ini menghadapi suhu yang sangat panas. Cuaca yang panas memaksa sekolah-sekolah tutup dan mengancam kesehatan masyarakat.
Baca lebih lajut »
Timnas Indonesia 'Gendong' Asia Tenggara di Semifinal Piala Asia U-23Timnas Indonesia U-23 menjadi satu-satunya negara Asia Tenggara yang bermain di semifinal Piala Asia U 23 2024
Baca lebih lajut »
Thailand Senasib dengan Malaysia di Piala Asia U-23 2024Thailand mengalami nasib serupa sesama wakil Asia Tenggara lainnya, Malaysia di Piala Asia U-23 2024.
Baca lebih lajut »
Malaysia, Tim ASEAN Pertama yang Tersingkir di Piala Asia U-23Malaysia jadi tim Asia Tenggara pertama yang tersingkir dari ajang Piala Asia U-23 2024.
Baca lebih lajut »
Cuaca Panas Ekstrem Melanda Asia TenggaraPeringatan bahaya suhu panas ekstrem di sebagian wilayah Asia. Mitigasi bencana gelombang panas mendesak dilakukan.
Baca lebih lajut »
Pakar Cuaca Blak-blakan Soal Gelombang Panas Serbu AsiaGelombang panas di Asia Tenggara dan Asia Selatan pada akhir April sudah diwanti-wanti sejak lama oleh Organisasi Meteorologi Dunia (WMO). Apa pemicunya?
Baca lebih lajut »