Neraca pembayaran migas defisit parah karena volume impor dan harganya juga meningkat
pada kuartal II-2022, neraca migas mengalami defisit US$7,17 miliar. Ini adalah yang terdalam, sejak 2010.
Impor minyak mentah sepanjang periode April hingga Juni tercatat US$3,6 miliar atau tumbuh 70,2% yoy. Pertumbuhan ini pun lebih tinggi dibanding kuartal sebelumnya yakni 62,2% yoy. Kenaikan volume impor minyak secara umum dipengaruhi oleh beberapa faktor seperti konsumsi domestik yang meningkat sejalan dengan perbaikan mobilitas paska pelonggaran PPKM dan dampak libur panjang lebaran.
Indonesia Berita Terbaru, Indonesia Berita utama
Similar News:Anda juga dapat membaca berita serupa dengan ini yang kami kumpulkan dari sumber berita lain.
BI: Neraca Pembayaran Indonesia Kuartal II/2022 Surplus US$2,4 MiliarBank Indonesia (BI) mencatat neraca pembayaran Indonesia pada kuartal II/2022 surplus sebesar US$2,4 miliar.
Baca lebih lajut »
Mendag Sebut Surplus Perdagangan Jadi Bukti Kinerja Ekonomi PositifMenteri Perdagangan Zulkifli Hasan menyampaikan surplus neraca perdagangan Indonesia kembali terjadi pada Juli 2022 senilai US$ 4,23 miliar.
Baca lebih lajut »
Ada Pasal Darurat di RAPBN 2023, Defisit Bisa di Atas 3% PDB?Pemerintah memasang pasal darurat dalam RUU Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2023.
Baca lebih lajut »
Kado HUT ke-77 RI, Pertamina Temukan Cadangan Migas di Aceh dan PapuaTemuan cadangan baru dari 3 (tiga) sumur Eksplorasi ini melengkapi keberhasilan temuan cadangan sebelumnya di Semester-1 pada tahun 2022.
Baca lebih lajut »
Ba'asyir-Santri Juga Upacara HUT RI, Pertama Kali Sejak Ponpes Ngruki BerdiriPondok Pesantren Al-Mukmin Ngruki menggelar upacara HUT RI, Rabu (17/8) kemarin. Ini momen pertama kalinya ponpes asuhan Ba'asyir itu menggelar upacara HUT RI.
Baca lebih lajut »
Lewat Acara Kereta Bersejarah Menyapa, PT KAI Kenalkan Dua Lokomotif Tua di Era BelandaPeringati HUT ke-77 RI, PT KAI mengoperasikan dua kereta bersejarah yang sudah beroperasi sejak 1925, yakni Lokomotif Bon-bon dan Kereta Djoko Kendil.
Baca lebih lajut »