Dalam laporan tersebut Garuda masih mencatat kerugian tahun berjalan sebesar US$ 4,16 miliar atau setara dengan Rp 62,3 triliun.
Dikutip dari keterbukaan informasi pendapatan usaha Garuda tercatat US$ 1,33 miliar dengan komposisi penerbangan berjadwal sebesar US$ 1,04 miliar penerbangan tidak berjadwal US$ 207,4 juta dan lainnya US$ 207,4 juta.tercatat US$ 2,6 miliar mengalami penurunan dibandingkan periode 2020 sebesar US$ 3,03 miliar.saat ini tercatat US$ 7,19 miliar. Terdiri dari aset lancar US$ 305,7 miliar dan aset tidak lancar US$ 6,88 miliar.
Hal tersebut turut menunjang peningkatan proporsi pendapatan kargo pada total pendapatan usaha Garuda yang berada di kisaran 24,85% dibandingkan dengan pendapatan kargo di tahun 2020 sebesar 17,74%. Dia menjelaskan sepanjang tahun 2021 Garuda juga telah melayani sedikitnya 2.221 penerbangan charter, atau mengalami peningkatan sebesar 27,21% dibandingkan dengan tahun 2020 yang berjumlah 1.746 penerbangan charter.
Indonesia Berita Terbaru, Indonesia Berita utama
Similar News:Anda juga dapat membaca berita serupa dengan ini yang kami kumpulkan dari sumber berita lain.
Dua Lessor Gugat Hasil PKPU Garuda (GIAA), Tagihan Rp2,3 Triliun | Market - Bisnis.comKedua lessor Garuda Indonesia, yakni Greylag Goose Leasing 1410 Designated Activity Company dan Greylag Goose Leasing 1446 Designated Activity Company, keberatan dengan hasil PKPU homologasi.
Baca lebih lajut »
Menguat Tipis, Kurs Rupiah Masih Rentan ke Rp 15.000Kurs rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) pada perdagangan pagi hari ini, Rabu (13/7/2022), terpantau menguat tipis ke kisaran Rp 14.975.
Baca lebih lajut »
Dolar AS Masih Nyaris Rp 15.000Dolar Amerika Serikat (AS) hari ini masih mepet dengan posisi level Rp 15.000.
Baca lebih lajut »
Tiket Pulau Komodo Rp 3,5 Juta, Pengusaha Wisata Kehilangan Pasar Kelas Menengah-BawahSeorang pengusaha wisata di Labuan Bajo kecewa dengan kenaikan harga tiket masuk Taman Nasional Komodo yang menjadi Rp 3,75 juta. Ia khawatir akan kehilangan pasar dari kelas menengah ke bawah yang jumlahnya cukup besar. TempoBisnis
Baca lebih lajut »