BPOM dan pemerintah diminta turut bertanggung jawab dan “tidak cuci tangan” atas temuan kandungan zat berbahaya etilen glikol (EG) dan dietilen glikol (DEG) dalam bahan baku obat sirop yang diduga kuat memicu kasus gangguan ginjal akut.
Sejumlah obat yang disebut BPOM terbukti menggunakan bahan baku yang mengandung EG dan DEG.
“Apalagi dalam ketentuannya belum ada peraturan khusus yang menerangkan wajib memeriksa kandungan EG dan DEG, terlebih kami juga tidak punya alat untuk memeriksa unsur itu,” tutur Hermansyah kepada BBC News Indonesia. “Sebagai pihak yang dirugikan, kami juga ingin mencari fakta penyebab tercemarnya bahan baku obat tersebut, sehingga semua perusahaan farmasi Indonesia tidak menjadi korban," jelas Manager Bidang Hukum PT Yarindo Farmatama, Vitalis Jebarus, seperti dikutip kantor beritaSementara itu, Kepala BPOM Penny Lukito mengatakan bahwa industri farmasi “harus memvalidasi bahkan menguji sendiri” bahan tambahan di setiap bahan baku yang mereka beli dari distributor.
“Kesalahannya sudah terbukti di sini. Kalau ada kondisi mereka harus mengganti, harus dilaporkan ke BPOM dan mendapat izin, diverifikasi lagi oleh BPOM. Itu tidak dilakukan dalam hal ini,” kata Penny. BPOM, kata dia, tidak pernah melakukan surveilans secara spesifik terhadap cemaran EG dan DEG dalam obat yang beredar sampai kasus ini terjadi.
Indonesia Berita Terbaru, Indonesia Berita utama
Similar News:Anda juga dapat membaca berita serupa dengan ini yang kami kumpulkan dari sumber berita lain.
Respon Menkes ketika Pihaknya dan BPOM Diminta Tanggung Jawab soal Gagal Ginjal AkutKementerian Kesehatan (Kemenkes), serta dan yang utama Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) diminta bertanggung jawab.
Baca lebih lajut »
Tanggapi Tuduhan Rusia Soal Bom Kotor Ukraina, Badan Pengawas Nuklir PBB Lakukan Inspeksi - Pikiran-Rakyat.comTuduhan Rusia kepada Kyiv soal bom kotor membuat Badan Energi Atom Internasional PBB (IAEA) memulai inspeksi ke Ukraina.
Baca lebih lajut »
Jelang Pemilu 2024, Pentingnya Prebunking Bentuk Imunitas Masyarakat dari Penyebaran HoaksBadan Pengawas Pemilihan Umum (Bawaslu) RI menyebut potensi penyebaran konten hoaks mengalami peningkatan.
Baca lebih lajut »
BPOM: Produk Paracetamol Afi Pharma tercemar senyawa perusak ginjalKepala Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) RI Penny K. Lukito mengungkap produk Paracetamol yang diproduksi PT Afi Pharma tercemar senyawa perusak ...
Baca lebih lajut »
Gangguan ginjal akut: Tiga perusahaan farmasi diduga lakukan tindak pidana karena gunakan bahan baku EG dan DEG 'berkali-kali lipat dari ambang batas' - BBC News IndonesiaBPOM menemukan obat yang mengandung etilen glikol sebesar 48 miligram per mililiter. “Di mana syaratnya kurang dari 0,1 miligram per militer. Bayangkan berapa kali lipat itu, hampir 100 kalinya,” tutur Kepala BPOM Penny Lukito.
Baca lebih lajut »
BPOM imbau warga Manggarai waspada obat tradisional mengandung BKOBadan Pengawasan Obat dan Makanan (BPOM) melalui Loka POM Manggarai Barat, Nusa Tenggara Timur mengimbau masyarakat pada tiga wilayah kerjanya yakni ...
Baca lebih lajut »