Gandeng Partner asal China, Target Produksi Nikel Vale Indonesia (INCO) Naik
CEO Vale Indonesia Febriany Eddy mengatakan, bersama dengan rekanan terbarunya asal China, Shejiang Huayou Cobalt Company Limited , proyek nikel di Pomalaa bisa memproduksi sampai dengan 120.000 ton per tahun.
Dia juga menegaskan bahwa dukungan pemerintah sangat baik. Meskipun masih banyak perizinan yang belum diperoleh namun Vale memastikan proyek tetap berjalan dan bisa turut mendukung rencana pemerintah dalam pengembangan kendaraan listrik. Proyek Pomalaa juga ditargetkan dapat menyelesaikan proses konstruksi dalam waktu tiga tahun dan dapat beroperasi secara bertahap.
Dalam kerja sama ini, Huayou akan membangun dan melaksanakan Proyek High Pressure Acid Leaching Pomalaa, dan Vale akan memiliki hak untuk mengakuisisi hingga 30 persen saham Proyek HPAL Pomalaa tersebut.
Indonesia Berita Terbaru, Indonesia Berita utama
Similar News:Anda juga dapat membaca berita serupa dengan ini yang kami kumpulkan dari sumber berita lain.
Naik atau Turun Aset Kripto Bergantung pada Pernyataan The Fed Hari Ini | Market - Bisnis.comPergerakan aset kripto bergantung pada pernyataan the Fed. Jika nada Ketua Fed Jerome Powell berubah lebih hawkish atau dovish dari yang diharapkan, mungkin ada pergerakan penting dalam harga kripto.
Baca lebih lajut »
The Fed Effect 'Goyang' Nikel, Harganya Turun Nyaris 1%!Aktivitas pasar nikel di China tumbuh, namun harga nikel masih tertekan dolar
Baca lebih lajut »
Lebaran 2022, Sandiaga: Okupansi Hotel Naik 10 Persen, Desa Wisata Tembus 40 Persen | Ekonomi - Bisnis.comSandiaga menyebut momentum Lebaran 2022 meningkatkan okupansi hotel dan desa wisata hingga 40 persen.
Baca lebih lajut »
Idulfitri 2022, Harga Bahan Pangan di Pasar Tradisional Naik | Ekonomi - Bisnis.comHarga beberapa bahan pangan mengalami kenaikan pada hari Lebaran seperti cabai merah besar hingga telur ayam.
Baca lebih lajut »
Kembali Mudik Setelah 2 Tahun, Konsumsi Rumah Tangga Kuartal II Diproyeksi Bakal Naik | Ekonomi - Bisnis.comNaiknya konsumsi masyarakat pada kuartal II/2022 akan mendorong pertumbuhan ekonomi pada kisaran 4,5 hingga 4,9 persen.
Baca lebih lajut »
Satgas IDI: Indonesia Masih Menyelidiki Kasus Hepatitis Akut Misterius | Kabar24 - Bisnis.comKasatgas Covid-19 dari IDI, Zubairi Djoerban menyampaikan bahwa seluruh dunia termasuk Indonesia tengah menyelidiki kasus Hepatitis Akut Misterius yang menyerang anak hingga remaja
Baca lebih lajut »