Heboh seorang guru honorer di salah satu Sekolah Dasar Negeri (SDN) di Kabupaten Boalemo, Provinsi Gorontalo nekat ingin jual ginjal. Guru honorer itu bernama Nurhayati Saidi.
itu bernama Nurhayati Saidi. Dia menjadi heboh lantaran telah mempromosikan jual ginjal melalui media sosialnya.
“Saya berstatus bagitu di Facebook, karena saya butuh uang untuk perlengkapan sekolah anak saya. Anak saya yang sekolah ada dua, pertama kelas satu SMK, dan anak saya satunya lagi SMP.” kata Nurhayati saat dimintai konfirmasi, Rabu 9 Maret 2023. “Saya ke kota mau pinjam uang sama kakak saya, tapi tidak ada, ke kota itu saya pinjam uang 25 ribu mau isi akan bensin motor ke kota. Kalau ada yang ingin membeli ginjal saya siap memberikan ginjal saya," ungkap Nurhayati menceritakan sembari menangis.
Indonesia Berita Terbaru, Indonesia Berita utama
Similar News:Anda juga dapat membaca berita serupa dengan ini yang kami kumpulkan dari sumber berita lain.
Heboh Guru Honorer di Gorontalo Nekat Jual Ginjal gegara Gaji Belum DibayarGuru honorer bernama Nurhayati Saidi di Kabupaten Boalemo, Gorontalo membuat heboh lantaran ingin menjual ginjalnya. Via: detik_sulsel
Baca lebih lajut »
Sekolah Dasar di Lubuk Mantuk Dihantam Puting BeliungAngin puting beliung menerjang Sekolah Dasar Negeri (SDN) 21 Lubuk Mantuk, Kecamatan Kalis, Selasa (07/03) sekitar pukul 18.00 WIB. Akibat terjangan angin puting beliung tersebut membuat sekolah rusak dan sarana dan prasarana sekolah mengalami kerusakan.
Baca lebih lajut »
Tak Bisa Move On dari TKPK, Semua Sekolah Masih Butuh Guru HonorerPolemik krisis guru di Kota Bengawan masih belum terurai. Mengingat tiap tahun, 300-500 guru berstatus aparatur sipil negara (ASN) pensiun. Tak heran Pemkot Surakarta melalui dinas pendidikan (disdik), sangat membutuhkan jasa guru tenaga kerja dengan perjanjian kontrak (PPPK) alias honor yang bersta
Baca lebih lajut »
Oknum Kepsek di Nunukan Diperiksa karena Diduga Selewengkan Dana BOS, Ditemukan Kerugian Negara Rp 166 JutaOknum kepsek berinisial SRW sebelumnya dilaporkan para guru karena 'bullying', dan semena-mena mendepak guru honorer.
Baca lebih lajut »
Guru P1 Batal Penempatan PPPK Gelar Aksi Damai di Kemendikbudristek, Ini TuntunannyaGuru P1 batal penempatan PPPK guru serukan aksi damai di Kemendikbudristek, ini tuntunannya
Baca lebih lajut »