Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo) menyoroti rencana pemerintah terkait menaikkan Pajak Pertambahan Nilai (PPN) menjadi 12 persen.
Kebijakan tersebut tertera dalam Undang-Undang Nomor 7 Tahun 2021 tentang Harmonisasi Peraturan Perpajakan , yang direncanakan mulai pada 1 Januari 2025 mendatang."PPN 12 persen kan naik. Jadi per satu persennya untuk mobil sekitar Rp200 juta, itu kira-kira dampaknya sekitar Rp2 juta," ujarnya dikutip"Lalu, untuk yang Rp400 juta, dampaknya Rp4 juta. Itu memang akan sangat berdampak," lanjutnya.
Senada, penjualan ritel juga turun 11,5 persen YoY menjadi 730.637 unit pada periode Januari - Oktober, dibandingkan 825.692 unit pada periode yang sama di 2023.Menperin Pastikan Gaikindo Bakal Hadirkan Mobil Indonesia sesuai Keinginan PrabowoDi bawah naungan PT Aletra Mobil Nusantara, produk pertama yang mereka pasarkan adalah MPV listrik, yaitu Aletra L8 yang statusnya impor dari Chin
Berita tentang sinyal insentif mobil hybrid dan PPN 12 persen tekan daya beli, banyak dibaca hingga jadi terpopuler di VIVA Otomotif.
Indonesia Berita Terbaru, Indonesia Berita utama
Similar News:Anda juga dapat membaca berita serupa dengan ini yang kami kumpulkan dari sumber berita lain.
Gaikindo Menghormati Keputusan PPN 12 Persen, Jongkie: Semoga...JPNN.com : Gaikindo berharap pemberlakuan Pajak Pertambahan Nilai (PPN) menjadi 12 persen tidak memberikan dampak ke sektor otomotif.
Baca lebih lajut »
PPN 12 Persen di 2025, Gaikindo: Konsekuensinya ke Penurunan Penjualan MobilGaikindo menilai kenaikan pajak pertambahan nilai (PPN) dari 11 persen menjadi 12 persen menjadi tantangan bagi industri otomotif yang tengah lesu.
Baca lebih lajut »
PPN Bakal Naik Jadi 12 Persen, Gaikindo Harap Sektor Otomotif Tak Terlalu TerdampakGaikindo berharap kenaikan PPN 12 persen di 2025 tak berdampak signifikan pada sektor otomotif, karena penjualan mobil ada dalam tren penurunan.
Baca lebih lajut »
Simak LISA BLACKPINK di Jakarta hingga Gaikindo soal PPN 12 persenPilihan lima berita dari kanal Lifestyle pada Jumat (15/11) kemarin masih menarik dan relevan untuk disimak, mulai dari LISA buka Fan Meetup di Jakarta dengan ...
Baca lebih lajut »
Kritik Kenaikan PPN 12 Persen, Yayasan Konsumen Tekstil: Beban Pajak Konsumen Akhir Jadi 21,6 PersenDirektur Eksekutif Yayasan Konsumen Tekstil Indonesia (YKTI) Ardiman Pribadi mengkritik rencana kenaikan Pajak Pertambahan Nilai (PPN) menjadi 12 persen. Beban pajak konsumen akhir jadi 21,6 persen.
Baca lebih lajut »
KSPI Minta Rencana Kenaikan PPN 12 Persen Dibatalkan, Tuntut Upah Minimum Naik 10 Persen di 2025KSPI dan Partai Buruh minta rencana naiknya PPN 12 persen dibatalkan dan upah naik 10 persen di 2025. Jika tidak, 5 juta massa buruh akan berunjuk rasa.
Baca lebih lajut »