Gagal mengawasi Diskotek Top One selama PSBB, DPRD DKI Jakarta mendesak agar Kadis Disparekraf, Cucu Ahmad Kurnia dicopot...
- Gagal mengawasi Diskotek Top One selama Pembatasan Sosial Berskala Besar , DPRD DKI Jakarta mendesak agar Kadis Disparekraf, Cucu Ahmad Kurnia dicopot dari jabatannya.
Penggerebekan yang dilakukan Satpol PP terhadap Diskotek Top One membuka operasi terselubung di kawasan itu. Prostitusi diduga kuat berada di lantai lima gedung tersebut.Eneng melihat bila pada akhirnya terbukti adanya prostitusi di kawasan itu, semestinya Disparekraf tak ragu untuk mencabut izin operasional. Terlebih saat penggerebekan itu, seorang ASN disparekraf juga sempat menyaksikan adanya kamar-kamar yang dijadikan lokasi prostitusi.
Namun bila pada akhirnya Disparekraf membiarkan hal itu, lanjut Eneng, artinya Kadisparekraf yang merupakan wewenang tertinggi gagal dalam menjalankan tugas yang diemban Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan.
Indonesia Berita Terbaru, Indonesia Berita utama
Similar News:Anda juga dapat membaca berita serupa dengan ini yang kami kumpulkan dari sumber berita lain.
Anggota DPRD Minta Pemprov DKI Cabut Izin Diskotek Top OnePemprov DKI diminta tegas mencabut izin Diskotek Top 1. Dugaan prostitusi terjadi itu jelas melanggar Pergub 18 tahun 2018,...
Baca lebih lajut »
Top One Gelar Party di Tengah Pandemi, Anak Buah Anies Baswedan Beri Dua Kesempatan LagiAnak buah Gubernur Anies Baswedan di Dinas Pariwisata DKI Jakarta hanya memberikan peringatan pertama kepada Diskotek Top One DiskotekTopOne
Baca lebih lajut »
DKI Berikan Surat Peringatan Pertama ke Diskotek Top OneDisparekraf DKI memberikan peringatan pertama kepada Diskotek Top One karena buka di masa PSBB transisi perpanjangan fase 1.
Baca lebih lajut »
Disparekraf DKI Telusuri Dugaan Prostitusi Diskotek Top One |Republika OnlineTempat hiburan malam Top One kedapatan beroperasi di saat PSBB.
Baca lebih lajut »
Pengunjung Top One Diminta Sembunyi Saat Digerebek, Dikunci di Ruangan Gelap dan PengapPara pengunjung mengeluh karena panas dan pengap. Pengelola tetap meminta mereka bertahan. Ponsel mereka pun diminta dikumpulkan.
Baca lebih lajut »