FSGI Ungkap 10 Kasus Kekerasan Seksual di Satuan Pendidikan pada 2023, 86 Anak Jadi Korban |Republika Online

Indonesia Berita Berita

FSGI Ungkap 10 Kasus Kekerasan Seksual di Satuan Pendidikan pada 2023, 86 Anak Jadi Korban |Republika Online
Indonesia Berita Terbaru,Indonesia Berita utama
  • 📰 republikaonline
  • ⏱ Reading Time:
  • 54 sec. here
  • 2 min. at publisher
  • 📊 Quality Score:
  • News: 25%
  • Publisher: 63%

60 persen kasus terjadi di satuan pendidikan di bawah Kemenag, 40 persen Kemendikbud.

Adapun status pelaku, yaitu Pimpinan Ponpes dan Guru sebagai pelaku merupakan jumlah terbesar, yaitu masing-masing sebanyak 40 persen, Kepala Sekolah dan Penjaga sekolah masing-masing 10 persen. Sedangkan korban total 86 anak, baik laki-laki maupun perempuan.

"Anak korban laki-laki sebanyak 37,20 persen dan korban anak perempuan mencapai 62,80 persen," ujar Retno. FSGI juga mencatat kasus kekerasan seksual terhadap anak berbasis daring pada tahun 2023 ada satu kasus. Kekerasan seksual berbasis daring terjadi di awal tahun 2023 ini menyasar pada anak-anak usia SD dengan jumlah korbannya 36 anak.

"Dan 22 anak dari 36 tersebut merupakan teman satu sekolah yang sama, laki-laki maupun perempuan," ujar Sekjen FSGI Heru Purnomo. "Modus pelaku mengirimkan konten pornografi melalui grup WhatsApp anak anak korban danAdapun wilayah kejadian berada di lima provinsi dan 10 kabupaten/kota dengan rincian kabupaten/kota sebagai berikut: Provinsi Lampung , Provinsi Jawa Tengah , Provinsi Daerah Istimewa Yogjakarta , Provinsi Jawa Timur , dan Provinsi DKI Jakarta .

"Data tersebut menunjukan 50 persen kasus KS di satuan pendidikan terjadi di provinsi Lampung, hal ini tentunya memerlukan pendalaman lebih jauh terkait faktor sebab akibatnya dan upaya menanggulanginya," ujar Heru.

Berita ini telah kami rangkum agar Anda dapat membacanya dengan cepat. Jika Anda tertarik dengan beritanya, Anda dapat membaca teks lengkapnya di sini. Baca lebih lajut:

republikaonline /  🏆 16. in İD

Indonesia Berita Terbaru, Indonesia Berita utama

Similar News:Anda juga dapat membaca berita serupa dengan ini yang kami kumpulkan dari sumber berita lain.

?FSGI Ungkap Data Kekerasan Seksual pada Anak di Sekolah Sepanjang 2023, Korbannya, Ya Tuhan?FSGI Ungkap Data Kekerasan Seksual pada Anak di Sekolah Sepanjang 2023, Korbannya, Ya TuhanFSGI mengungkap data mengejutkan soal kekerasan seksual pada anak di sekolah sepanjang 2023. Pelakunya ada pimpinan pondok pesantren, guru, kepala sekolah...
Baca lebih lajut »

FSGI Catat Ada 10 Kasus Kekerasan Seksual di Satuan Pendidikan di Awal 2023FSGI Catat Ada 10 Kasus Kekerasan Seksual di Satuan Pendidikan di Awal 2023Ada satu kasus atau 10 persen kekerasan seksual terhadap anak yang dilakukan berbasis daring. FSGI mendesak pelaku dipidana.
Baca lebih lajut »

Teten Masduki Ungkap 'Rumitnya' Kasus Gagal Bayar KoperasiTeten Masduki Ungkap 'Rumitnya' Kasus Gagal Bayar KoperasiTeten Masduki Ungkap 'Rumitnya' Kasus Gagal Bayar Koperasi, Kenapa?
Baca lebih lajut »

Kemenag Masih Kaji Besaran Kenaikan Setoran Awal Biaya HajiKemenag Masih Kaji Besaran Kenaikan Setoran Awal Biaya HajiKemenag mengusulkan besaran setoran awal biaya haji mulai dari Rp30 juta hingga Rp50 juta.
Baca lebih lajut »

Kemenag: Biaya Naik Jadi Rp 49,8 Juta untuk Keberlangsungan Dana Haji ke DepanKemenag: Biaya Naik Jadi Rp 49,8 Juta untuk Keberlangsungan Dana Haji ke DepanKenaikan Bipih 55,3 persen dari total Biaya Penyelenggaraan Ibadah Haji (BPIH) untuk jemaah haji reguler sebesar Rp 90.050.637,26.
Baca lebih lajut »

Kemenag Soal Masa Tinggal Jemaah Haji Malaysia 25 Hari: Keliru dan MenyesatkanKemenag Soal Masa Tinggal Jemaah Haji Malaysia 25 Hari: Keliru dan MenyesatkanDirektur Layanan Haji Luar Negeri Kemenag Subhan Cholid buka suara menanggapi informasi masa tinggal jemaah haji reguler Malaysiay hanya 25 hari.
Baca lebih lajut »



Render Time: 2025-02-24 13:11:41