FSGI mencatat hingga 18 Agustus 2020 sudah ada 42 guru dan 2 pegawai Tata Usaha Sekolah yang meninggal akibat Covid-19.
Heru menduga jumlah data kematian guru ini ibarat puncak gunung es. Kemungkinan lebih banyak guru yang tertular Covid-19. Oleh karena itu, FSGI ingin agar pemerintah tidak mempertaruhkan nyawa guru. Pasalnya, kondisi ini menunjukkan bahwa perlindungan terhadap guru sangat lemah di masa pandemi ini.
Guru termasuk jenis pekerjaan yang memungkinkan untuk dilakukan di rumah selama pelaksanaan pembelajaran daring. Kehadiran guru di sekolah juga bertentangan dengan Surat Edaran Mendikbud Nomor 4 Tahun 2020 terkait dengan pelaksanaan Belajar dari Rumah, yang diperkuat dengan Surat Edaran Sesjen Nomor 15 Tahun 2020 untuk melaksanakan Belajar dari Rumah melalui pembelajaran jarak jauh secara daring dan luring.
Pada hal sesuai dengan ketentuan SKB bagi warga sekolah yang berasal dari zona merah menuju sekolah yang berzona hijau harus diisolasi selama 14 hari. Kondisi ini mengakibatkan sekolah menjadi tempat yang beresiko untuk penularan Covid-19 dan guru menjadi kelompok yang paling rentan tertular. Untuk itu, FSGI mendorong pemda maupun yayasan tidak mewajibkan guru masuk ke sekolah untuk melaksanakan pembelajaran daring selama tugas-tugas pokok sebagai guru masih bisa dilaksanakan dari rumah.
“Walau statusnya zona oranye, 50 Sekolah jenjang SMP di Kabupaten Toba, Sumatera Utara melakukan pembelajaran tatap muka, dengan ketentuan 3 hari masuk sekolah dalam seminggu dengan 3.5 jam tatap muka di sekolah. Ketika kami mengecek daftar periksa di Kemdikbud terkait pembukaan sekolah, ternyata dari 51 SMP tersebut yang mengisi baru 13 sekolah dan 37 sekolah belum mengisi.
Khusus untuk Kemdikbud, Fahriza meminta Kemdikbud bekerja sama dengan Kementerian Kesehatan dan pemda untuk melakukan“Ini langkah sangat efektif dalam mencegah penularan Covid-19 di sekolah. Walaupun dalam bentuk sampel, sebagaimana yang dilakukan oleh pemerintah Provinsi Kalimantan Barat, begitu ditemui kasus positif, pemerintah daerah langsung mengambil kebijakan yang sangat tepat yaitu menunda pembukaan sekolah untuk seluruh wilayah Kalimantan Barat,” ujarnya.
Indonesia Berita Terbaru, Indonesia Berita utama
Similar News:Anda juga dapat membaca berita serupa dengan ini yang kami kumpulkan dari sumber berita lain.
FSGI Ungkap 42 Guru Meninggal Dunia Akibat Covid-19Federasi Serikat Guru Indonesia (FSGI) menyebut masih banyak sekolah yang mewajibkan guru datang ke sekolah, sehingga riskan tertular corona.
Baca lebih lajut »
FSGI : 42 Guru Meninggal karena Covid-19Menurut pantauan FSGI, jumlah guru yang terinfeksi covid-19 meningkat setelah mereka diminta untuk mulai masuk sekolah, meski peserta didiknya tetap belajar dari rumah.
Baca lebih lajut »
FSGI Khawatir Sekolah Berpotensi Jadi Klaster Baru Covid-19Federasi Serikat Guru Indonesia khawatir pembukaan kembali sekolah secara tatap muka akan menimbulkan klaster baru Covid-19 di sekolah-sekolah.
Baca lebih lajut »
42 Guru Meninggal, FSGI: Banyak Pemda Masih Wajibkan Guru Hadir ke SekolahFederasi Serikat Guru Indonesia (FSGI) mengkritisi masih adanya pemerintah daerah yang mewajibkan guru tetap hadir ke sekolah...
Baca lebih lajut »
42 Karyawan Positif Corona, Pabrik Rokok Perketat Akses MasukApabila karyawan itu melanggar protokol kesehatan seperti tidak memakai masker, maka karyawan itu dipanggil lalu diberi pengarahan.
Baca lebih lajut »
Tunggu Hasil Swab Kedua, 42 Karyawan Pabrik Rokok Probolinggo Masih Diisolasi42 karyawan pabrik rokok di Kecamatan Paiton, Probolinggo positif COVID-19. Pihak perusahaan Gudang Garam terus melakukan isolasi pasien dan tracing.
Baca lebih lajut »