Lebih dari 46 ribu sekolah tak bisa melakukan PJJ karena infrastruktur tak memadai.
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Wakil Sekretaris Jenderal Federasi Serikat Guru Indonesia Satriwan Salim mengatakan dana Program Organisasi Penggerak lebih baik digunakan untuk membantu pelaksanaan pendidikan jarak jauh di tengah pandemi Covid-19 dibandingkan diberikan kepada organisasi kemasyarakatan.
"Kami menduga ada potensi kepentingan karena Dirjen GTK Kemendikbud pernah menjadi salah satu dekan di bawah salah satu yayasan perusahaan tersebut. Begitu juga di Tanoto Foundation," kata dia.
Indonesia Berita Terbaru, Indonesia Berita utama
Similar News:Anda juga dapat membaca berita serupa dengan ini yang kami kumpulkan dari sumber berita lain.
Tim kampanye Trump habiskan dana lebih dari Rp735 M pada Juni 2020Tim kampanye Presiden Amerika Serikat Donald Trump pada Juni 2020 menghabiskan dana kurang lebih dari 50 juta dolar AS (sekitar Rp735 miliar) mengingat ...
Baca lebih lajut »
Erick Thohir Ingin BUMN Lebih Adaptif agar Lebih Mampu Dorong EkonomiPandemi Covid-19 mengubah segalanya, mulai dari cara bekerja dan mengelola bisnis. Ini pun berdampak ke BUMN.
Baca lebih lajut »
Penularan Covid-19 Lebih Tinggi pada Anak Usia Lebih Tua |Republika OnlineStudi temukan prevalensi lebih tinggi penularan Covid-19 berasal dari anak lebih tua
Baca lebih lajut »
Soal PJJ, Pengamat: Segera Tingkatkan Kemampuan Guru |Republika OnlineGuru di perkotaan masih ada yang kesulitan soal teknologi pendidikan.
Baca lebih lajut »
Ikatan Guru Indonesia Ungkap Kesemrawutan PJJ |Republika OnlineKemendikbud harus segera mengatasi persoalan kesemerawutan PJJ ini.
Baca lebih lajut »
Ini Tiga Rekomendasi PGRI Soal Pelaksanaan PJJ |Republika OnlineSalah satu rekomendasi, yakni menggabungkan PJJ daring dan modul.
Baca lebih lajut »