Ratusan Warga Mengungsi Saat Banjir Besar Merendam Selandia Baru
Reporter :
Hujan lebat yang melanda beberapa wilayah di Selandia Baru telah membuat Sungai Maitai meluap hebat. Luapan hingga menyebabkan banjir parah itu telah memaksa 400 keluarga mengungsi dari rumahnya di wilayah Nelson. Pantauan udara yang diambil dari helikopter memperlihatkan banjir merendam sekitar wilayah Nelson di Selandia Baru, Jumat .
Indonesia Berita Terbaru, Indonesia Berita utama
Similar News:Anda juga dapat membaca berita serupa dengan ini yang kami kumpulkan dari sumber berita lain.
Hujan Lebat Guyur Selandia Baru, Ratusan Orang Terpaksa MengungsiHujan lebat mengguyur Selandia Baru, Kamis (18/8), memperparah situasi negara itu yang sebelumnya dilanda badai yang memaksa ratusan orang mengungsi dari rumah mereka. Banyak jalan terpaksa ditutup sehingga mengacaukan berbagai layanan publik. Warga di bagian utara North Island terisolasi...
Baca lebih lajut »
Jasad yang Ditemukan Dalam Koper Lelang Ternyata 2 Anak Kecil, Polisi Selandia Baru Gandeng InterpolSebuah keluarga di Selandia Baru membeli koper dari unit penyimpanan dalam lelang online minggu lalu. Namun mereka justru menemukan sisa-sisa jasad manusia di dalamnya.
Baca lebih lajut »
Beli Barang Terbengkalai, Keluarga Selandia Baru Temukan Dua Mayat Anak dalam KoperPolisi Selandia Baru mengatakan sebuah keluarga yang membeli beberapa barang terbengkalai dari suatu unit penyimpanan, menemukan mayat dua anak-anak yang disembunyikan di dalam dua koper. Juru bicara polisi Inspektur Tofilau Faamanuia hari Kamis (18/8) mengatakan anak-anak berusia antara lima...
Baca lebih lajut »
'Dia Tidak Punya Waktu Untuk Kalah!' - Nani Bela Mantan Rekan Setim Di Manchester United Cristiano Ronaldo | Goal.com IndonesiaRonaldo paham betul dirinya sudah tak muda lagi dan itu yang membuatnya ogah terlibat dalam proyek jangka panjang Man United ❌️ Selengkapnya Megabintang ManchesterUnited
Baca lebih lajut »
Waspada! Tingkat Kematian Virus Baru Langya Lampaui COVIDVirus Langya, yang baru-baru ini ditemukan di China, memiliki tingkat kematian 40-75%
Baca lebih lajut »