Ford dikabarkan telah menyematkan fitur baru yang diyakini dapat membunuh virus corona di dalam kabin armada patroli polisi Amerika Serikat. Ford
jpnn.com, JAKARTA - Ford dikabarkan telah menyematkan fitur baru yang diyakini dapat membunuh virus corona di dalam kabin armada patroli polisi Amerika Serikat. Fitur baru itu diletakan pada mobil patroli tipe sport utility vehicle Police Interceptor Utilities lansiran 2013-2019. Dikutip dari Business Insider, Jumat , fitur baru itu dapat meningatkan suhu di interior mobil hingga 56 derajat celcius. Suhu tersebut akan merata di seluruh kabin selama 15 menit.
Baca Juga:"Solusi perangkat lunak ini memungkinkan kendaraan untuk menaikkan suhu kompartemen penumpang melebihi 133 derajat Fahrenheit selama 15 menit, cukup lama untuk membantu mendisinfeksi titik kontak kendaraan,” kata Ford dalam sebuah pernyataan. Ford menjelaskan, perangkat lunak itu dapat menghangatkan mesin ke level yang lebih tinggi, dan pengaturan panas dan kipas beroperasi pada posisi tinggi.
Indonesia Berita Terbaru, Indonesia Berita utama
Similar News:Anda juga dapat membaca berita serupa dengan ini yang kami kumpulkan dari sumber berita lain.
Ford Modifikasi Ini Tak Kalah Keren dari Ferrari Monza SP2McLaren Elva dan Ferrari Monza SP2 mungkin menjadi impian bagi mereka yang doyan ngebut. Tapi modifikasi Ford Focus pun tak kalah keren
Baca lebih lajut »
Ford Kembangkan Pemanas Kabin untuk Bunuh Virus Corona |Republika OnlineTemperatur dalam kabin naik menjadi 56 derajat C selama 15 menit untuk membunuh virus
Baca lebih lajut »
Volkswagen Resmi Setujui Proyek Aliansi dengan Ford |Republika OnlineAkan ada proyek bersama antara Volkswagen dan Ford.
Baca lebih lajut »
Volkswagen resmi setujui proyek aliansi Ford - ANTARA NewsVolkswagen mengatakan pada hari Kamis (28/5), dewan pengawasnya telah menyetujui beberapa proyek dalam aliansi bernilai miliaran dolar dengan Ford Motor, yang ...
Baca lebih lajut »
Ford Tiga Kali Tutup Pabrik Gara-gara Karyawan Positif CoronaProdusen otomotif asal Amerika Serikat, Ford menghentikan sementara pekerjaan di pabrik perakitan Kansas City Tueday setelah ada karyawan yang positif COVID-19.
Baca lebih lajut »