Thomas Aquinas meninggal 7 Maret 1274 pada usia 49 tahun. Dalam wawancara dengan DW,filsuf Andreas Speer dari Universitas Köln menjelaskan pentingnya pemikiran Thomas Aquinas untuk masa kini.
Thomas Aquinas adalah salah satu pemikir paling penting di Abad Pertengahan. Dia belajar di Napoli dan Bologna, Italia, kemudian sempat mengajar di Roma, Paris dan di Köln, Jerman. Berikut rangkuman wawancara DW dengan direktur Thomas Institute di Universitas Köln, Prof. Andreas Speer. Deutsche Welle: Profesor Speer, Anda adalah salah satu pakar Thomas Aquina. Siapakah pemikir ini? Andreas Speer: Thomas sebenarnya mengisi dua peran.
Apa yang akan dikatakan Thomas Aquinas tentang hal itu? Speer: Dia akan mendiagnosis hal itu sebagai sebuah masalah. Dan dia akan mendesak disiplin dalam berpikir. Thomas tentu saja tidak senang dengan argumen yang ada saat ini. Dia akan menegaskan lagi pentingnya merumuskan sesuatu secara bijaksana dan tepat. Anda harus memahami lebih dulu masalahnya, sebelum memberikan jawaban. Hal ini juga mencakup sikap menghargai pendapat yang Anda kritik, dan berusaha memahaminya.
Indonesia Berita Terbaru, Indonesia Berita utama
Similar News:Anda juga dapat membaca berita serupa dengan ini yang kami kumpulkan dari sumber berita lain.
Potret Kuburan Massal Korban Wabah Hitam Abad 17 Ditemukan di JermanKuburan massal yang berisi korban Wabah Hitam pada abad ke-17 ditemukan di Nurenberg, Jerman. Kuburan massal terbesar yang pernah digali di Eropa.
Baca lebih lajut »
Xabi Alonso, Ole Gunnar Solskjaer, & 10 Calon Pelatih Baru Bayern Munich Usai Dipecatnya Thomas TuchelCalon Pelatih Bayern Munich: Jose Mourinho, Ole Gunnar Solskjaer, dan Xabi Alonso adalah salah tiga nama-nama yang dijagokan meneruskan jabatan Thomas Tuchel di Bavaria.
Baca lebih lajut »
Bayern Munich Jadi Kalahan, Thomas Tuchel: Harry Kane Jadi Enggak Bahagia Di Klub IniBayern mengalami tiga kekalahan beruntun dan itu cukup berpengaruh bagi mental Kane.
Baca lebih lajut »
Ini Alasan Tom Lembong Menyesal Pernah Jadi Bagian PemerintahThomas Lembong mengaku punya penyesalan besar pernah menjadi bagian dari pemerintah Presiden Joko Widodo (Jokowi).
Baca lebih lajut »
Xabi Alonso Diklaim Lebih Nyaman Gantikan Thomas Tuchel Di Bayern Munich Ketimbang Gabung Liverpool Jadi Suksesor Jurgen KloppXabi diyakini lebih tertarik dengan proyek yang digagas Bayern ketimbang Liverpool.
Baca lebih lajut »
Indonesia Lolos Semua, Tim Putra Unggulan tapi Bisa Ketemu Mimpi Buruk di Fase GrupTim putra dan putri Indonesia masuk dalam daftar tim Thomas dan Uber Cup 2024. Mental kuat diperlukan untuk melewati rival tangguh yang mengadang.
Baca lebih lajut »