Para siswa dan guru secara antusias mengikuti psikoedukasi AMBU.
REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Aksi bullying atau perudungan marak terjadi di kalangan pelajar. Bahkan, semakin memperihatinkan. Melihat kondisi ini, Tim Pengabdian kepada Masyarakat Fakultas Psikologi Universitas Islam Bandung melaksanakan Program Kemitraan Masyarakat dengan menyelenggarakan Psikoedukasi AMBU bagi siswa dan guru di SMPN 3 Rongga, Kabupaten Bandung Barat, pekan lalu.
Ihsana mengatakan, kegiatan ini juga sejalan dengan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Bandung Barat, utamanya dalam meningkatkan kualitas pelayanan prima dalam bidang pendidikan. Terutama, terkait peningkatan kualitas hidup masyarakat melalui pendidikan serta peningkatan penyelesaian kasus tindak kekerasan.
Pada tahap pelaksanaan, kata dia, akan dilakukan psikoedukasi secara terpisah untuk siswa korban dan siswa pelaku, serta untuk guru. Pelaksanaan psikoedukasi akan dipandu oleh fasilitator dan asisten fasilitator yang menjadi anggota tim ini.
Indonesia Berita Terbaru, Indonesia Berita utama
Similar News:Anda juga dapat membaca berita serupa dengan ini yang kami kumpulkan dari sumber berita lain.
Dorong Inovasi, Puluhan Karya Mahasiswa Fakultas Vokasi ITNY DipamerkanHimpunan Mahasiswa Vokasi (HMV) Institut Teknologi Nasional Yogyakarta (ITNY) menyelenggarakan Pekan Pameran Hasil Karya Mahasiswa Vokasi ITNY di Auditorium Ir. H. Pietoyo Soekarbowo, Kampus ITNY pada Rabu-Jumat (1-3/3/2023).
Baca lebih lajut »
UNS Solo Gelar Pengukuhan 5 Guru Besar dari 4 Fakultas pada Dies Natalis Ke-47Menjelang Dies Natalis ke-47, Universitas Sebelas Maret atau UNS Solo akan menambah lima guru besar baru.
Baca lebih lajut »
PN Jakpus Ngeles Tak Perintahkan Tunda Pemilu, Pusako: Jurus Menghindar yang TerlambatDirektur Pusako Fakultas Hukum Universitas Andalas Padang, Feri Amsari menilai jika klarifikasi PN Jakpus tidak spesofik memerintahkan menunda pemilu hanyalah jurus...
Baca lebih lajut »
Janggalnya Putusan 'Tunda Pemilu' PN Jakpus, 17 Gugatan Serupa Pernah DitolakPutusan PN Jakpus yang menunda Pemilu dinilai janggal dan diduga ada ketidakpahaman hakim mengenai tahapan Pemilu. Apa saja kejanggalannya?
Baca lebih lajut »