Faktor-Faktor Penentu Kemenangan dan Kalahnya Kandidat Pilkada yang Didukung PDI-P

Politika Berita

Faktor-Faktor Penentu Kemenangan dan Kalahnya Kandidat Pilkada yang Didukung PDI-P
Pilkada JakartaPDI-PPramono Anung
  • 📰 hariankompas
  • ⏱ Reading Time:
  • 181 sec. here
  • 10 min. at publisher
  • 📊 Quality Score:
  • News: 93%
  • Publisher: 70%

Ada sejumlah faktor yang menyebabkan kekalahan kandidat di Pilkada di Jawa yang diusung PDI-P, kecuali di Jakarta. Pramono-Rano unggul di Jakarta karena dukungan dari tokoh politik berpengaruh dan program yang melanjutkan kepemimpinan Ahok dan Anies.

Ada sejumlah faktor yang menyebabkan para kandidat kepala daerah di Jawa yang diusung PDI-P , kecuali Jakarta, hadapi kekalahan. Apa saja itu?Apa yang menyebabkan Pramono-Rano unggul di Pilkada Jakarta ?Apa saja alasan Jeje-Ronal kalah di Pilkada Jawa Barat?Mengapa Risma-Gus Hasan tak menang di Pilkada Jawa Timur?Ada beberapa faktor yang menyebabkan Pramono Anung dan Rano Karno yang didukung Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan dan Hanura unggul dalam Pilkada Jakarta 2024.

4. Dukungan Partai Politik. Pemilih Jakarta cenderung mengikuti pilihan partai politik. Pemilih PDI-P, misalnya, mayoritas memilih Pramono-Rano. Hal ini menunjukkan bahwa dukungan dari partai politik yang kuat turut meningkatkan elektabilitas pasangan ini. 3. Anomali hasil survei. Meskipun Airin memiliki elektabilitas tertinggi berdasarkan survei sebelumnya, hasil hitung cepat menunjukkan Andra-Dimyati memperoleh suara lebih banyak. Hal ini dianggap sebagai anomali yang tidak sesuai dengan prediksi awal, yang menunjukkan adanya perubahan dalam dinamika pemilih saat hari pemungutan suara.

2. Kelemahan membangun basis massa. Pemilih tidak merasa cukup terhubung dengan Jeje-Ronal meski pasagan ini didukung PDI-P. Sebagian besar pemilih di Jawa Barat lebih memilih Dedi-Erwan karena mereka dianggap lebih merakyat dan berpengalaman. Dedi, khususnya, memiliki rekam jejak sebagai Bupati Purwakarta selama dua periode yang meningkatkan citranya sebagai pemimpin yang dekat dengan rakyat.

1. Pengaruh dukungan Jokowi dan Prabowo. Dukungan dari mantan Presiden Joko Widodo dan Presiden Prabowo Subianto pada menit-menit akhir kampanye sangat berpengaruh terhadap perolehan suara pasangan Ahmad Luthfi-Taj Yasin Maimoen. Hasilmenunjukkan bahwa 6 dari 10 pemilih yang mempertimbangkan dukungan Jokowi dan Prabowo akhirnya memilih pasangan Luthfi-Taj Yasin. Keberadaan Jokowi, dengan tingkat kepuasan masyarakat yang sangat tinggi, memberikan keuntungan besar bagi kandidat yang didukungnya.

1. Kekuatan pemilih loyal Khofifah. Khofifah Indar Parawansa memiliki pemilih loyal yang sudah terbentuk sejak Pilkada 2008 dan Pilkada 2018. Pemilih ini sebagian besar berasal dari kelompok masyarakat ekonomi rendah dan berpendidikan rendah, yang terus mendukung Khofifah karena rekam jejaknya selama menjabat gubernur. Ini memberi Khofifah keuntungan besar dalam meraih suara yang dominan.

Secara keseluruhan, kemenangan Khofifah-Emil ditopang oleh kekuatan pemilih loyal, dukungan dari NU, dan persiapan kampanye yang lebih matang dibandingkan dengan Risma-Gus Hasan.

4. Dukungan Partai Politik. Pemilih Jakarta cenderung mengikuti pilihan partai politik. Pemilih PDI-P, misalnya, mayoritas memilih Pramono-Rano. Hal ini menunjukkan bahwa dukungan dari partai politik yang kuat turut meningkatkan elektabilitas pasangan ini. 3. Anomali hasil survei. Meskipun Airin memiliki elektabilitas tertinggi berdasarkan survei sebelumnya, hasil hitung cepat menunjukkan Andra-Dimyati memperoleh suara lebih banyak. Hal ini dianggap sebagai anomali yang tidak sesuai dengan prediksi awal, yang menunjukkan adanya perubahan dalam dinamika pemilih saat hari pemungutan suara.

2. Kelemahan membangun basis massa. Pemilih tidak merasa cukup terhubung dengan Jeje-Ronal meski pasagan ini didukung PDI-P. Sebagian besar pemilih di Jawa Barat lebih memilih Dedi-Erwan karena mereka dianggap lebih merakyat dan berpengalaman. Dedi, khususnya, memiliki rekam jejak sebagai Bupati Purwakarta selama dua periode yang meningkatkan citranya sebagai pemimpin yang dekat dengan rakyat.

1. Pengaruh dukungan Jokowi dan Prabowo. Dukungan dari mantan Presiden Joko Widodo dan Presiden Prabowo Subianto pada menit-menit akhir kampanye sangat berpengaruh terhadap perolehan suara pasangan Ahmad Luthfi-Taj Yasin Maimoen. Hasilmenunjukkan bahwa 6 dari 10 pemilih yang mempertimbangkan dukungan Jokowi dan Prabowo akhirnya memilih pasangan Luthfi-Taj Yasin. Keberadaan Jokowi, dengan tingkat kepuasan masyarakat yang sangat tinggi, memberikan keuntungan besar bagi kandidat yang didukungnya.

Berita ini telah kami rangkum agar Anda dapat membacanya dengan cepat. Jika Anda tertarik dengan beritanya, Anda dapat membaca teks lengkapnya di sini. Baca lebih lajut:

hariankompas /  🏆 8. in İD

Pilkada Jakarta PDI-P Pramono Anung Rano Karno Kekalahan Kandidat

Indonesia Berita Terbaru, Indonesia Berita utama

Similar News:Anda juga dapat membaca berita serupa dengan ini yang kami kumpulkan dari sumber berita lain.

Faktor Kemenangan Pramono-Rano dalam Pilkada Jakarta 2024 dan Kekalahan Kandidat PDI-P LainnyaFaktor Kemenangan Pramono-Rano dalam Pilkada Jakarta 2024 dan Kekalahan Kandidat PDI-P LainnyaPramono Anung dan Rano Karno yang didukung oleh PDI-P dan Hanura berhasil unggul dalam Pilkada Jakarta 2024 berkat dukungan tokoh politik, program berkelanjutan, identitas lokal, dan dukungan partai politik. Sementara itu, kandidat PDI-P lainnya di Jawa mengalami kekalahan.
Baca lebih lajut »

Pengaruh Prabowo-Jokowi Besar di Pilkada Jakarta, Cagub Melihat Faktor Kunci LainPengaruh Prabowo-Jokowi Besar di Pilkada Jakarta, Cagub Melihat Faktor Kunci LainMengacu survei Litbang ”Kompas”, dukungan dari Prabowo dan Jokowi pada cagub Jakarta tertentu bisa memengaruhi pilihan pemilih. Pengaruh Ahok dan Anies juga besar.
Baca lebih lajut »

Sejumlah Faktor Pengaruhi Warga Dalam Tentukan Pilihan di Pilkada Jakarta, Ini Lengkapnya!Sejumlah Faktor Pengaruhi Warga Dalam Tentukan Pilihan di Pilkada Jakarta, Ini Lengkapnya!Pasangan calon nomor urut 3, Pramono Anung-Rano Karno, meraih 38,3 persen dukungan dalam jajak pendapat yang dilakukan pada 20 hingga 25 Oktober 2024.
Baca lebih lajut »

SMRC Ungkap Faktor Elektabilitas Pramono-Rano Ungguli 2 Pesaingnya di Pilkada JakartaSMRC Ungkap Faktor Elektabilitas Pramono-Rano Ungguli 2 Pesaingnya di Pilkada JakartaLembaga survei Saiful Mujani Research and Consulting (SMRC) menilai pasangan Pramono-Rano banyak disukai oleh warga Jakarta.
Baca lebih lajut »

RK Mengakui Banyak Faktor Penyebab Kegagalan di Pilkada Jakarta 2024RK Mengakui Banyak Faktor Penyebab Kegagalan di Pilkada Jakarta 2024Ridwan Kamil (RK) menyatakan adanya beberapa faktor yang menyebabkan kegagalannya dalam Pilkada Jakarta 2024. Meski tidak menjelaskan secara detail, RK menegaskan bahwa evaluasi akan dilakukan terhadap semua langkah kampanye yang pernah diambil oleh timnya.
Baca lebih lajut »

Jadwal Lengkap Pilkada 2024, Putaran Kedua Hingga PelantikanJadwal Lengkap Pilkada 2024, Putaran Kedua Hingga PelantikanJadwal pemilu pilkada 2024, putaran kedua pilkada 2024 dan pelantikan pilkada 2024.
Baca lebih lajut »



Render Time: 2025-02-12 21:22:36