Faisal menuturkan IMF terlalu cepat memproyeksikan pertumbuhan ekonomi.
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ekonom Universitas Indonesia Faisal Basri mengkritik proyeksi Dana Moneter Internasional terkait pertumbuhan ekonomi global yang akan membaik pada 2021. Ia menilai butuh waktu pemulihan cukup lama akibat wabah Covid-19.
Faisal menuturkan IMF terlalu cepat dalam memproyeksikan pertumbuhan ekonomi. Alasannya dunia masih akan mengalami penyesuaian terlebih dahulu setelah pandemi Covid-19 berakhir. Ia melanjutkan setelah pandemi Covid-19 berakhir juga diperkirakan akan banyak kebijakan pemerintah di berbagai negara yang berfokus pada isu perubahan iklim. “Ini buat kebaikan umat manusia saya rasa artinya ini proses detoks terjadi dalam ekonomi dunia karena makin banyak pemimpin dunia yang percaya bahwa perubahan iklim harus diperhatikan,” katanya.
Indonesia Berita Terbaru, Indonesia Berita utama
Similar News:Anda juga dapat membaca berita serupa dengan ini yang kami kumpulkan dari sumber berita lain.
Faisal Basri Kritik Proyeksi IMF soal Laju Ekonomi di 2021Ekonom Faisal Basri meragukan proyeksi International Monetary Fund (IMF) soal laju pertumbuhan ekonomi melonjak di 2021. Ini kritiknya: IMF via detikfinance
Baca lebih lajut »
IMF Proyeksi Ekonomi RI 2021 Tumbuh 8,2 Persen, Faisal Basri: Ada yang Aneh...Ekonom Senior Universitas Indonesia (UI) Faisal Basri mengatakan, proyeksi IMF sebesar 8,2 persen tidak masuk akal.
Baca lebih lajut »
Faisal Basri Ramal Pertumbuhan Ekonomi Indonesia 2020 hanya 0,5 PersenFaisal Basri memprediksi pertumbuhan ekonomi Indonesia paling parah hingga sentuh negatif 2,5 persen di 2020
Baca lebih lajut »
Faisal Basri: Perppu 1/2020 Tak Bisa Selamatkan Ekonomi IndonesiaPerppu 1/2020 dikeluarkan bukan fokus penangananan Corona Covid-19.
Baca lebih lajut »
Stafsus Menkeu Ragukan Prediksi IMF Soal Ekonomi Global(Stafsus) Menteri Keuangan Masyita Crystalin mempertanyakan prediksi Lembaga Moneter Dunia (IMF) baru-baru ini
Baca lebih lajut »
IMF Beri Bantuan Kongo Rp5,6 T untuk Atasi Virus CoronaIMF gelontorkan Rp5,6 triliun ke Kongo untuk membantu negara tersebut mengatasi virus corona. Bantuan berbentuk fasilitas kredit cepat.
Baca lebih lajut »