Wakil Ketua DPR Fadli Zon masyarakat mengeluhkan tarif tol masih mahal. Apakah tarif tol saat ini tergolong mahal? tariftol fadlizon via detikfinance
"Kalau tarif itu sudah ada hitungannya ya, investasi segala macam ya, dari pertimbangan tersebut pasti operator cari yang pas. Tarif yang ada menurut saya sudah murah, 1 kilometernya saja nggak jauh dari Rp 1.000, belum lagi mudik gini pasti ada diskon-diskon," kata pengamat transportasi Djoko Setijowarno kepada detikFinance, Jumat .
Djoko juga membuat perbandingan pengalamannya lewat tol dari Jakarta ke Semarang. Dengan dana yang dia keluarkan menurutnya, nilai plus yang didapatkan setimpal.
Indonesia Berita Terbaru, Indonesia Berita utama
Similar News:Anda juga dapat membaca berita serupa dengan ini yang kami kumpulkan dari sumber berita lain.
Respons Fadli Zon soal Mudik 2019 hingga Dicurhati Tol MahalWakil Ketua DPR Fadli Zon buka suara menanggapi arus mudik 2019 yang diklaim lancar, hingga menceritakan curhat masyarakat tiket pesawat hingga tarif tol mahal.
Baca lebih lajut »
Bicara Mudik, Fadli Zon: Banyak Keluhan Tiket Pesawat Mahal, Tol MahalMeski arus mudik boleh dibilang lancar, menurut Wakil Ketua DPR Fadli Zon, masyarakat masih mengeluhkan tarif tol dan tiket pesawat mahal.
Baca lebih lajut »
Mudik Minim Macet, Fadli Zon Curiga Imbas Mahal Tol & PesawatFadli Zon curiga arus mudik yang minim kemacetan adalah imbas dari keengganan warga untuk pulang kampung akibat mahalnya tarif tol dan tiket pesawat.
Baca lebih lajut »
Mudik Lebaran Lancar, Ini Kata Fadli Zon hingga Gubernur BIWakil Ketua DPR Fadli Zon hingga Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo komentar soal kelancaran arus mudik Lebaran 2019. Apa kata mereka?
Baca lebih lajut »
Soal Tawaran Posisi dari Kubu Jokowi, Ini Komentar Fadli ZonMenurut Fadli Zon, segala kemungkinan akan dibicarakan lagi nanti dan diputuskan oleh Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto.
Baca lebih lajut »
Soal Rekonsiliasi, Fadli Zon Sebut Tunggu Hasil MKFadli berharap MK bisa mendengarkan apa yang menjadi tuntutan-tuntutan kubu 02.
Baca lebih lajut »