Mengulas hasil dua sayembara kritik film di Indonesia, penulis mengevaluasi tren dan tantangan dalam kritik film saat ini.
Kritik film sebagai jembatan antara sineas dan karyanya dengan penonton awam bisa jadi menawarkan perspektif yang lebih kaya dari maksud awal sang pembuat film. Ada setidaknya dua sayembara kritik film di Indonesia pada tahun 2024: Kritik Film (Piala Tanete Pong Masak) Festival Film Indonesia ( FFI ) dan Sayembara Menulis Kritik Film (SKF) Komite Film Dewan Kesenian Jakarta ( DKJ ). Keduanya mengumumkan hasil yang cukup mengejutkan.
Pada SKF, dewan juri akhir mengumumkan tidak ada juara 1,2, dan 3 dan sebagai gantinya dipilih tiga karya penghargaan khusus pilihan juri (). Adapun pada ajang FFI, pemenangnya berkarya dalam format Tiktok, sebuah platform yang acap diremehkan, mengalahkan saingannya yang kebanyakan bergaya akademis. Tulisan ini hendak mengevaluasi kritik film di Indonesia, berdasarkan kedua sayembara tersebut. Dalam hal ini, saya terlibat sebagai salah satu dewan juri akhir di FFI bersama dengan sesama kolega dari KAFEIN (Asosiasi Pengkaji Film Indonesia), Dyna Herlina dan Erina Adelina. Saya juga sebagai ketua program SKF di DKJ yang secara intens mendampingi ketiga dewan juri akhir, yaitu kritikus senior JB KRistanto, produser film Dewi Umaya, dan kritikus Adrian Jonathan Pasaribu. Tulisan ini adalah rangkuman dari pengalaman di kedua kegiatan tersebut, termasuk interaksi dan hasil berbagai diskusi dengan para dewan juri, baik di FFI atau DKJ.Persamaan pertama dari keduanya adalah kurangnya analisis mendalam terkait elemen filmis. Dalam film, terdapat teks dan konteks. Terkait film sebagai konteks, para peserta cukup piawai dalam mendekati sebuah film dari perspektif kajian budaya, media, dan komunikasi.Contoh lain, melihat fenomena tertentu dari kacamata antropologi, sosiologi, psikologi, filsafat, dan kesusastraan. Sebagian besar bermasalah bahkan luput dalam mengupas film sebagai teks, yaitu membaca sinema sebagai bahasa audio visua
KRITIK FILM SAYEMBARA FFI DKJ ANALISIS FILMIS
Indonesia Berita Terbaru, Indonesia Berita utama
Similar News:Anda juga dapat membaca berita serupa dengan ini yang kami kumpulkan dari sumber berita lain.
FIlm-film Indonesia yang Tayang Lebih Dulu di JAFF 2024JAFF 2024 akan menayangkan beberapa film Indonesia yang belum dirilis di bioskop.
Baca lebih lajut »
Film Horor Indonesia Tayang Perdana di Jogja-NETPAC Asian Film FestivalFilm horor Indonesia yang diarahkan oleh Yusron Fuadi dan ditulis oleh Azzam Firullah bersama Hikmat Darmawan akan tayang perdana di Jogja-NETPAC Asian Film Festival ke-19 pada 5 Desember 2024 di Yogyakarta.
Baca lebih lajut »
Diadaptasi dari Film Pendek Viral, Film Horor Sebelum 7 Hari Siap Teror Semua Warga IndonesiaBerita Diadaptasi dari Film Pendek Viral, Film Horor Sebelum 7 Hari Siap Teror Semua Warga Indonesia terbaru hari ini 2024-12-13 15:45:56 dari sumber yang terpercaya
Baca lebih lajut »
Bioskop Indonesia Siap Menayangkan Film-film Seru di NataruBerbagai film seru siap menanti penonton di bioskop Indonesia selama libur Natal dan Tahun Baru (Nataru). Termasuk film Indonesia dan Hollywood yang akan tayang pada 25 Desember.
Baca lebih lajut »
Gandhi Fernando Pastikan Anak Kunti Tayang di 10 Negara AsiaGandhi Fernando melihat film-film Indonesia, khususnya horor, sangat diminati oleh masyarakat luar negeri.
Baca lebih lajut »
Laporan EF EPI 2024 Evaluasi Kemajuan Pendidikan Bahasa Inggris di IndonesiaPengajaran bahasa Inggris sering fokus pada teori dan tata bahasa padahal keterampilan berbicara dan mendengarkan lebih dibutuhkan
Baca lebih lajut »