Epidemiolog menilai penambahan kasus positif Covid-19 di Jakarta sedang berjalan menuju puncak kedua kurva pandemi Covid-19.
saat ini terjadi karena masih banyak warga yang tidak mematuhi protokol pencegahan Covid-19 dengan mengenakan masker, saling menjaga jarak, dan rutin mencuci tangan.Padahal, kata Pandu, kedisiplinan dalam mematuhi protokol pencegahan Covid-19 mampu meminimalisir penyebaran virus corona tipe 2.
"Enggak mungkin ditahan lagi kok penduduk. Jadi sejak ramadhan kemarin, penduduk sudah enggak patuh lagi . Apalagi ada arus mudik dan balik," ujar Pandu. Oleh karena itu, Pandu berharap warga lebih patuh terhadap protokol pencegahan Covid-19 serta Pemprov DKI lebih gencar melakukan tes pemeriksaanSebelumnya diberitakan, Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan memutuskan memperpanjang pembatasan sosial berskala besar transisi hingga 14 hari hingga 16 Juli mendatang. PSBB transisi awalnya berakhir pada tanggal 2 Juli 2020.
Padahal jumlah pasien positif Covid-19 di DKI Jakarta terus meningkat. Terakhir, tercatat penambahan pasien sebanyak 236 orang per Jumat hari ini.Baca tentang
Indonesia Berita Terbaru, Indonesia Berita utama
Similar News:Anda juga dapat membaca berita serupa dengan ini yang kami kumpulkan dari sumber berita lain.
Kasus Baru Covid-19 Meroket, Ini Kata Epidemiolog'Itu karena pemeriksaan spesimennya memang banyak tetapi angka positivity rate Covid-19 di Jakarta rata-rata masih 4,6%.'
Baca lebih lajut »
Rekor 1.863 Kasus Covid-19 Baru, Ini Kata Epidemiolog EijkmanKasus positif virus corona Covid-19 di Indonesia telah mencapai rekor baru dalam sehari, yaitu bertambah sebanyak 1.863 kasus per Rabu, 8 Juli 2020. COVID19
Baca lebih lajut »
COVID-19 per 8 Juli 2020 Bertambah 1.853, Epidemiolog: Masih Perlu Penjelasan SituasiKasus COVID-19 per 8 Juli 2020 bertambah 1.853, epidemiolog ungkap masih perlu penjelasan situasi lebih rinci lagi.
Baca lebih lajut »
Epidemiolog: Jangan Mimpi Pandemi Covid-19 Akan Selesai Tahun IniEpidemiolog UI Pandu Riono menilai pandemi Covid-19 di Indonesia tak akan selesai tahun ini. Alasan dia, pemerintah tidak serius menangani pandemi.
Baca lebih lajut »
Epidemiolog: Tidak Setiap Rumah Bisa untuk Isolasi Mandiri COVID-19Kebijakan isolasi mandiri di rumah bisa membahayakan anggota keluarga lain di rumah tersebut. Kemungkinan tertular COVID-19 tinggi.
Baca lebih lajut »