Promosi bagi enam perwira yang diputus etik karena terlibat kasus perintangan penyidikan pembunuhan Brigadir Yosua Hutabarat merupakan kebijakan pimpinan Polri.
JAKARTA, KOMPAS — Polri menyebut, promosi bagi enam perwira yang terlibat dalam perintangan penyidikan kasus pembunuhan Brigadir Yosua Hutabarat sudah melalui prosedur Dewan Kebijakan Jabatan dan Kepangkatan Polri. Namun, pemberian promosi itu dinilai memperlihatkan sistem merit yang tidak berjalan dan gamblangnya impunitas di tubuh kepolisian.
”Tentu saja juga kalau sudah dilaksanakan putusannya, maka dianggap sudah selesai. Yang memutuskan dalam hal ini adalah rapat Dewan Wanjak,” kata Sandi.Secara terpisah, pengamat kepolisian dari Institute for Security and Strategic Studies, Bambang Rukminto, berpandangan, secara prosedural, promosi bagi keenam perwira yang sebelumnya disanksi etik ataupun pidana karena terlibat dalam kasus pembunuhan Brigadir Yosua tersebut tidak ada yang keliru.
Bambang mengaku tidak heran mengenai alasan Polri bahwa promosi tersebut sudah sesuai prosedur dan para personel tersebut sudah menjalani proses demosi dengan baik. Menurut Sandi, pada prinsipnya, di kepolisian yang baik akan diberikan ganjaran dan yang salah akan diberikan sanksi. Tetapi, pemberian sanksi juga ada batasan waktu.
Promosi Mabes Polri Pembunuhan Brigadir Yoshua
Indonesia Berita Terbaru, Indonesia Berita utama
Similar News:Anda juga dapat membaca berita serupa dengan ini yang kami kumpulkan dari sumber berita lain.
Polisi Tembak Polisi di Solok Bukan yang Pertama, Ini Deretan Kasus Polisi Tembak Polisi LainnyaBerita Polisi Tembak Polisi di Solok Bukan yang Pertama, Ini Deretan Kasus Polisi Tembak Polisi Lainnya terbaru hari ini 2024-11-24 05:00:40 dari sumber yang terpercaya
Baca lebih lajut »
Siapa Saja Perwira yang Terlibat Kasus Ferdy Sambo Dapat Promosi Jabatan?Enam perwira polisi yang terlibat kasus Ferdy Sambo mendapatkan promosi jabatan strategis.
Baca lebih lajut »
Polri evaluasi penggunaan senpi buntut kasus polisi tembak polisiKepolisian Negara Republik Indonesia (Polri) akan melakukan evaluasi terkait penggunaan senjata api oleh personel kepolisian sebagai tindak lanjut terjadinya ...
Baca lebih lajut »
Akademisi: Polri perlu tegakkan hukum di kasus polisi tembak polisiDosen kajian ilmu kepolisian Sekolah Kajian Stratejik dan Global Universitas Indonesia (SKSG UI) Surya Nita mengatakan bahwa Polri perlu menegakkan hukum bagi ...
Baca lebih lajut »
Polisi Tembak Polisi Bukan Kasus Biasa, Kabareskrim Akui Jadi Sorotan Pimpinan PolriBerita Polisi Tembak Polisi Bukan Kasus Biasa, Kabareskrim Akui Jadi Sorotan Pimpinan Polri terbaru hari ini 2024-11-24 02:34:40 dari sumber yang terpercaya
Baca lebih lajut »
Kasus Polisi Tembak Polisi, AKP Dadang Iskandar Dipecat dari PolriJPNN.com : Kasus polisi tembak polisi di Polres Solok Selatan, AKP Dadang Iskandar diberi sanksi PTDH atau dipecat dari Polri.
Baca lebih lajut »