Sejumlah emiten siap menggelar aksi korporasi untuk menambah modalnya melalui rights issue dan private placement.
Foto: Pekerja memantau pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan pada salah satu kantor Sekuritas di Jakarta, Selasa . )sebenarnya memiliki tujuan yang sama yaitu menghimpun dana-dana segar secepat mungkin untuk penambahan modal. Caranya sama-sama menerbitkan saham baru sehingga saham beredar di publik bertambah, misal awalnya 1 miliar saham, menjadi 2 miliar saham.
Dalam aksi korporasi tersebut, TPMA menerbitkan hak memesan efek terlebih dahulu seri I , dengan jumlah lembar sebanyak-banyaknya 871,4 juta saham baru dengan rasio 3:1 dan harganya Rp465 per saham. Rencana penggalangan dana dari penerbitan saham baru ini akan digunakan untuk ekspansi usaha perseroan secara non-organik.sebanyak 726,13 juta saham dengan rasio 1:1 dan harga Rp100 per saham. FITT berpotensi meraup dana segar Rp72,61 miliar dari aksi ini.
Kemudian, bank milik Industrial Bank of Korea asal Korea Selatan PT Bank IBK Indonesia Tbk. akan memulai periode perdaganganpada 1 Juli 2024 hingga 12 Juli 2024 mendatang. Bank itu menerbitkan sebanyak 11,7 miliar saham baru dengan nominal Rp100.
Indonesia Berita Terbaru, Indonesia Berita utama
Similar News:Anda juga dapat membaca berita serupa dengan ini yang kami kumpulkan dari sumber berita lain.
Emiten Bakal Rights Issue, Investor Diimbau Cermati Hal IniRights issue merupakan langkah bagi beberapa emiten agar bisa mendapat pendanaan murah untuk menunjang kebutuhan ekspansi di tengah era suku bunga yang cukup tinggi pada 2024.
Baca lebih lajut »
Suku Bunga Tinggi, ”Right Issue” Lebih Diminati Emiten untuk Tambah Modal”Right issue” jadi strategi emiten untuk menambah modal usaha di tengah tren suku bunga tinggi.
Baca lebih lajut »
Ramai-Ramai Parpol Sodorkan Nama Kadernya untuk Jadi Pendamping Anies di Pilkada jakartaPKB yang hendak meneruskan bulan madunya dengan Anies juga menyodorkan dua kadernya sebagai pendamping Anies di Pilkada Jakarta, yakni Ida Fauziyah yang...
Baca lebih lajut »
Ketika Institusi Pemerintah Ramai-ramai Minta Tambahan Anggaran untuk 2025 ke DPR...Berbagai institusi pemerintahan ramai-ramai meminta tambahan anggaran untuk tahun 2025. Siapa saja mereka?
Baca lebih lajut »
Saat Bos Taspen Ramai-Ramai Dicecar Anggota DPR soal Dugaan Investasi Fiktif Rp 1 TriliunAnggota Komisi VI DPR RI mencecar Plt Direktur Utama PT Taspen (Persero) Rony Hanityo Aprianto soal dugaan investasi fiktif senilai Rp 1 triliun. Menyusul, adanya penyidikan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) yang menjerat mantan Dirut Taspen, A.N.S Kosasih.
Baca lebih lajut »
Pak Jokowi, RI Jebol! Asing Ramai-Ramai KaburArus dana asing tercatat untuk pertama kalinya keluar dari Indonesia setelah sebelumnya terpantau masuk dalam enam pekan beruntun.
Baca lebih lajut »