Emiten batu bara milik Low Tuck Kwong PT Bayan Resources Tbk. (BYAN) akan membagikan dividen final untuk tahun buku 2022 US$800 juta atau setara Rp11,8 triliun.
Bagikan Facebook Twitter WhatsApp Linkedin Telegram Tautan Tersalin A- A+ Bisnis.com, JAKARTA - Emiten batu bara milik konglomerat Low Tuck Kwong, PT Bayan Resources Tbk. akan membagikan dividen final untuk tahun buku 2022 senilai total US$800 juta atau setara Rp11,8 triliun .
"Saat itu dibagikan US$0,030 per saham. Untuk finalnya kami bagikan US$800 juta lagi, atau setara US$0,024 per saham," kata Jenny di Jakarta, Kamis . Sebagaimana diketahui, BYAN mencetak laba bersih sebesar US$2,17 miliar atau setara Rp33,6 triliun sepanjang 2022. BYAN membukukan pendapatan sebesar US$4,7 miliar atau setara Rp72,6 triliun, meningkat 64,91 persen dibanding 2021 yang sebesar US$2,85 miliar.
Indonesia Berita Terbaru, Indonesia Berita utama
Similar News:Anda juga dapat membaca berita serupa dengan ini yang kami kumpulkan dari sumber berita lain.
Emiten Low Tuck Kwong Bayan Resources (BYAN) Incar Produksi Batu Bara hingga 48 Juta Ton 2023Emiten Low Tuck Kwong Bayan Resources (BYAN) mengincar produksi batu bara hingga 48 juta ton, naik dari realisasi produksi tahun lalu sebesar 38,9 juta ton.
Baca lebih lajut »
Harta Low Tuck Kwong Naik Rp 57,3 T Dalam Sehari, Jadi SeginiRaja Batubara Low Tuck Kwong mencatatkan peningkatan kekayaan signifikan sebanyak US$3,9 miliar atau Rp57,3 triliun, gara-gara apa?
Baca lebih lajut »
Laba Emiten Data Center Portofolio Anthoni Salim DCII Menjulang 90 Persen Kuartal I/2023Emiten portofolio Anthoni Salim DCI Indonesia (DCII) mencetak peningkatan laba bersih 90 persen lebih di kuartal I/2023.
Baca lebih lajut »
Asuransi ABDA Lego Saham Bayu Buana, Kenapa?Emiten asuransi umum PT Asuransi Bina Dana Arta Tbk (ABDA) angkat kaki dari kepemilikan sahamnya di emiten agen perjalanan wisata PT Bayu Buana Tbk, kenapa?
Baca lebih lajut »
Subsidi Motor Listrik, Emiten Turut BerkiprahPerjalanan membentuk ekosistem motor listrik nasional perlu melibatkan banyak pihak.Tidak hanya kerja sama di antara emiten saja, tetapi juga pemerintah, korporasi di luar bursa efek, hingga peritel penyedia layanan. Ekonomi AdadiKompas
Baca lebih lajut »