Gubernur Jawa Barat mengakui data terkait Covid-19 memang cukup kompleks.
"Masalah data agak kompleks. Kami provinsi itu posisinya bukan di tengah. Posisi kami di akhir. Urusan data itu, kabupaten/kota lapornya langsung ke pusat. Pusat mengumumkan, baru kita tarik dan dijadikan data di provinsi," kata Kang Emil di Gedung Pakuan, Kota Bandung, Kamis .
Pertama, belum semua faskes di kabupaten/kota mempunyai akses langsung ke NAR, sehingga perekapan masih dilakukan oleh kabupaten/kota kepada Kemenkes secara manual.Hal tersebut, kata Setiaji, berpotensi terjadi human error karena seringkali tidak semua data diisi atau terjadi duplikasi data.
Indonesia Berita Terbaru, Indonesia Berita utama
Similar News:Anda juga dapat membaca berita serupa dengan ini yang kami kumpulkan dari sumber berita lain.
Kasus kematian akibat COVID-19 paling banyak terjadi di Jawa TengahData perkembangan pandemi COVID-19 Indonesia hingga Kamis (29/7/2021): Positif 3.331.206 (+43.479) Sembuh 2.686.170 (+45.494) Meninggal 90.552 (+1.893) Kasus Aktif: 554.484
Baca lebih lajut »
UPDATE: Sebaran 1.893 Kasus Kematian Covid-19, Jawa Tengah TertinggiSetelah Jawa Tengah ada Jawa Timur dan Jawa Barat yang tercatat sebagai provinsi dengan angka kematian Covid-19 tertinggi.
Baca lebih lajut »
Kematian di Luar Jawa-Bali Melonjak, Satgas Covid-19: Peringatan Bagi PemdaJuru Bicara Satgas Covid-19 Wiku Adisasmito mengatakan peningkatan angka kematian di luar Jawa dan Bali menjadi peringatan bagi pemerintah daerah.
Baca lebih lajut »
Limbah Medis Covid-19 Capai 18.460 Ton, Paling Banyak di Pulau Jawa - Tribunnews.comBahkan makin hari jumlah limbah medis yang tergolong bahan berbahaya dan beracun (B3) akibat pandemi Covid-19 itu terus meningkat.
Baca lebih lajut »
Satgas COVID-19 Sebut Jawa-Bali Alami Penurunan Kasus 24% Selama PPKM BerlevelJuru Bicara Satgas COVID-19, Wiku Adisasmito mengatakan kasus positif di daerah Jawa-Bali mengalami penurunan sebesar 24% pada masa PPKM) Level 3 dan 4. Juru Bicara...
Baca lebih lajut »