PSBB Surabaya Raya Jilid I telah selesai tetapi ada penambahan pasien covid-19 karena itu Wagub Jatim Emil Dardak minta warga ikuti imbauan pemerintah. PSBBSurabaya
jpnn.com, SURABAYA - Wilayah Surabaya Raya telah memasuki hari terakhir pelaksanaan Pembatasan Sosial Berskala Besar atau PSBB Jilid I. Awal PSBB dimulai pada 28 April 2020 lalu tetapi sampai saat ini belum ada dampak signifikan dari penerapan pembatasan tersebut. Bahkan per Senin 11 Mei 2020, dua wilayah Surabaya Raya, yakni Kota Surabaya dan Kabupaten Sidoarjo kembali mendapatkan tambahan kasus.
Secara kumulatif seluruh Jawa Timur per Senin 11 Mei 2020, ada 43 tambahan kasus baru di Jatim. Dengan begitu, Kota Surabaya menjadi 'juara' dengan sebesar 76,75% dari total tambahan kasus di Jatim.Baca Juga: Sementara itu, untuk tambahan lainnya berasal dari Kabupaten Mojokerto 1 kasus, 1 Kota Malang, 2 Kabupaten Jombang, 1 Kabupaten Nganjuk, 1 Kabupaten Bangkalan, 1 Kabupaten Malang, dan 1 kasus dari Kota Blitar. "Begitu data terakhir kami.
Indonesia Berita Terbaru, Indonesia Berita utama
Similar News:Anda juga dapat membaca berita serupa dengan ini yang kami kumpulkan dari sumber berita lain.
Pemkot Surabaya dinilai gagal tangani COVID-19 saat PSBB'Kami menilai pemkot tidak memiliki roadmap (peta jalan) yang terukur sehingga grafik penyebaran COVID-19 masih tinggi,' kata Wakil Ketua DPRD Surabaya Laila Mufidah. psbbsurabaya psbb
Baca lebih lajut »
Jokowi Minta Dibuat Perbandingan Daerah yang Terapkan PSBB dan Non-PSBBPresiden Joko Widodo atau Jokowi menyebut ada sejumlah daerah yang tidak berstatus Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB), namun dapat menangani virus corona (Covid-19).
Baca lebih lajut »
Pemerintah Apresiasi Bali yang Berhasil Tekan COVID-19 Tanpa PSBBKetua Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 Doni Monardo mengapresiasi Pemprov Bali yang tidak memilih PSBB. Namun kasus positif berkurang dan tidak ada penambahan angka kematian. Bali PSBB
Baca lebih lajut »
Gugus Tugas: Daerah tanpa PSBB Bisa Tahan Laju Covid-19 |Republika OnlineBali sukses menahan laju penyebaran Covid-19 dengan memanfaatkan kearifan lokal.
Baca lebih lajut »