Budaya yang membentuk karakter, pendidikan, dan migrasi jadi gabungan faktor deretan sosok yang kemudian menduduki kursi tertinggi berbagai perusahaan global. Ada potret ketekunan dan keuletan mereka bekerja dari bawah. Internasional AdadiKompas
Perdana Menteri India Narendra Modi menghadiri acara makan malam Digital India di Fairmont Hotel, San Jose, AS, 26 September 2015. Acara itu dihadiri oleh para CEO Silicon Valley, termasuk Sundar Pichai dari Google, Satya Nadella dari Microsoft, John Chambers dari Cisco, dan Shantanu Narayan dari Adobe.
Ghemawat mengatakan, perusahaan-perusahaan multinasional yang dipimpin warga keturunan India adalah perusahaan yang tidak lagi mempertimbangkan kebangsaan pegawainya. Di antara 500 perusahaan terbesar di Fortune Global 500, tidak sampai 70 perusahaan dipimpin orang dari negara tempat markas besar perusahaan itu.Mantan CEO Twitter Jack Dorsey dan penggantinya, Parag Agrawal, yang ditunjuk menjadi CEO baru Twitter pada Senin .
Agrawal menambah bukti ketekunan imigran India pada pekerjaan. Bergabung di Twitter sejak 2011, ia ditunjuk memimpin urusan teknologi pada 2017. Pada akhir 2021, ia menggantikan Jack Dorsey sebagai CEO.Bukan hanya Agrawal yang merintis karier dari bawah di perusahaan yang kini dipimpin warga keturunan India. Sundar Pichai bekerja di Google sejak 2004. Sejak 2015, ia memimpin Google, lalu Alphabet yang menginduki Google dan aneka anak perusahaan lain.
Sebagian dari mereka merintis perusahaan sendiri. Di India, Hurun mencatat ada 51 perusahaan rintisan yang berstatus Unicorn atau nilai pasarnya ditaksir 1 miliar dollar AS. Keinginan memperbaiki nasib mendorong Gupta merantau ke Inggris puluhan tahun lalu. Ia tiba di sana dengan uang 50 dollar AS dan harus bertahan dengan uang itu sampai mendapat kerja hampir dua bulan sejak tiba di Newcastle. Lulus sekolah, ia pindah ke Australia dan selama 29 tahun bekerja di LandLease Group sebelum pindah ke Stockland.
Bhatia, Gupta, Pichai, Nadella, hingga Agrawal lahir dari keluarga menengah. Selepas lulus sarjana atau sarjana muda, mereka melanjutkan pendidikan ke luar India dengan beasiswa dan hidup amat sederhana demi menghemat dana.Ekonom India, Rupa Subramanya, dan konsultan manajemen di Mumbai, Rajeev Srinivasan, sepakat bahwa kesuksesan Pichai, Nadella, dan Gupta dimungkinkan karena mereka merantau ke luar negeri.
Indonesia Berita Terbaru, Indonesia Berita utama
Similar News:Anda juga dapat membaca berita serupa dengan ini yang kami kumpulkan dari sumber berita lain.
Ada Mendoan dan Rendang Paku dalam 289 Warisan Budaya Tak Benda BaruKementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi menetapkan 289 warisan budaya tak benda Indonesia yang baru pada 2021. Penetapan ini mesti diikuti dengan pelestarian dan pemajuan kebudayaan. Dikbud AdadiKompas gandhawangi
Baca lebih lajut »
Tidak Ada Penangguhan Umrah Meski Ada Varian OmicronPemerintah Indonesia tetap akan memberangkatkan jamaah umrah ke Arab Saudi meski ditemukan varian baru virus COVID-19 di negara itu.
Baca lebih lajut »
Kemendikbud-Ristek Tetapkan 289 Warisan Budaya Takbenda Indonesia Tahun 2021Kemendikbud Ristek mengapresiasi kepada pemda dan pemangku kepentingan yang terlibat dalam upaya melestarikan warisan budaya bangsa.
Baca lebih lajut »
Mengenal Budaya Hygge, Gaya Hidup Bahagia ala Orang DenmarkBudaya Hygge adalah rahasia hidup bahagia ala orang Denmark. Bagaimana orang-orang Denmark melakukannya? Simak penjelasannya di sini. Via: detikedu
Baca lebih lajut »
Penglipuran Village Festival 2021 Promosikan Destinasi Hijau dan Parade BudayaBerbagai macam kegiatan budaya dan dan lomba digelar untuk memeriahkan Penglipuran Village Festival 2021.
Baca lebih lajut »
4 Karya Warisan Budaya Takbenda Indonesia Asal BengkuluSimak sederet karya budaya asal Bengkulu yang dinobatkan sebagai Warisan Budaya Takbenda Indonesia 2021.
Baca lebih lajut »