Pembatasan fitur forward untuk mengurangi penyebaran hoaks soal covid-19
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- WhatsApp akan membatasi fitur meneruskan pesan, atau forward, demi membatasi penyebaran hoaks saat pandemi covid-19. "Sebagai layanan perpesanan pribadi, selama bertahun-tahun kami telah melakukan beberapa upaya untuk membantu menjaga percakapan yang bersifat pribadi bagi pengguna," kata WhatsApp dalam keterangan pers, dikutip Rabu .
Pesan yang diteruskan, atau di-forward, ditandai dengan ikon tanda panah ganda, double arrows. Fitur ini diperkenalkan tahun lalu, untuk menandai bahwa pesan tersebut bukan berasal dari si pengirim. WhatsApp tidak berpendapat pesan yang viral selalu berarti buruk, namun, mereka menilai terlalu banyak pesan yang viral berpotensi mengandung misinformasi. WhatsApp sejak Maret lalu bekerja sama dengan Kementerian Komunikasi dan Informatika untuk meluncurkan chatbot Covid19.go.id untuk mengurangi informasi tidak benar seputar virus corona di Indonesia.
Indonesia Berita Terbaru, Indonesia Berita utama
Similar News:Anda juga dapat membaca berita serupa dengan ini yang kami kumpulkan dari sumber berita lain.
Pramuwisata: |em|Stay at Home|/em|, |em|Stress at Home|/em| |Republika OnlinePemandu wisata tak punya penghasilan lagi setelah aktivitas wisata terhenti.
Baca lebih lajut »
Pemprov Jatim Siapkan |em|Rapid Test|/em| untuk 156 Pekerja Migran |Republika OnlineKe 156 pekerja migran itu tadinya bekerja
Baca lebih lajut »
Kolombia Perpanjang Masa |em|Lockdown |/em|untuk Bendung Corona |Republika OnlineLebih dari 1.500 orang telah terinfeksi virus corona di Kolombia.
Baca lebih lajut »
Pemkot Solo Mulai Lakukan |em|Rapid Test|/em| untuk ODP |Republika OnlineJumlah ODP di Solo bertambah dari hari sebelumnya 286 menjadi 311 orang.
Baca lebih lajut »
Corona Mewabah, 15 Juta Orang Gunakan Layanan |em|Telemedicine|/em| |Republika OnlineLayanan telemedicine telah diakses 15 juta orang sejak virus corona mewabah.
Baca lebih lajut »