Pakar menilai perlu ada sanksi saat pemberlakukan new normal agar masyarakat disiplin
REPUBLIKA.CO.ID, MALANG -- Pakar komunikasi dan manajemen krisis dari Universitas Brawijaya, Maulina Pia Wulandari menilai tingkat kesadaran dan kedisiplinan masyarakat Indonesia masih rendah. Padahal dua aspek itu penting untuk menerapkan tatanan kehidupan normal baru di tengah pandemi Covid-19. Baca Juga Menurutnya, masyarakat harus memiliki kesadaran dan displin dengan adanya gaya hidup baru. Mereka setidaknya perlu lebih fokus pada keselamatan dan kesehatan diri sendiri.
Penerapan sanksi diharapkan nantinya tidak bersifat transaksional dan kurang tegas. Pasalnya, karakter masyarakat agak sulit diatur dan suka menawar sehingga dikhawatirkan tidak mau patuh pada aturan.
Indonesia Berita Terbaru, Indonesia Berita utama
Similar News:Anda juga dapat membaca berita serupa dengan ini yang kami kumpulkan dari sumber berita lain.
Penerapan New Normal di Tengah Pandemi Covid-19, Begini Kata Pakar Ekonomi - Tribunnews.comPakar Ekonomi dari Universitas Sebelas Maret Surakarta, Retno Tanding Suryandari menilai kenormalan baru ini belum sangat mendesak untuk diterapkan
Baca lebih lajut »
Pakar Epidemiologi: New Normal Terlalu Dini di IndonesiaPara pakar epidemiologi dan kesehatan masyarakat menilai kebijakan new normal terlalu dini diterapkan di Indonesia.
Baca lebih lajut »
Jakarta Tunggu Kemenkes Sebelum Terapkan |em|New Normal|/em| |Republika OnlineKemenkes akan membuat indikator pelonggaran PSBB yang jadi acuan DKI Jakarta.
Baca lebih lajut »
Yasonna: Diperlukan Disiplin yang Tinggi Saat |em|New Normal|/em| |Republika OnlineMenkumham mengatakan perlu disiplin tinggi dari masyarakat saat new normal.
Baca lebih lajut »
PDIP: Sosialisasi dan Disiplin Kunci Keberhasilan |em|New Normal|/em| |Republika OnlineLegislator PDIP nilai sosialisasi dan disiplik adalah kunci keberhasilan new normal.
Baca lebih lajut »