Ekspor Rudal Ilegal ke China, 10 Warga Israel Diseret ke Pengadilan Sindonews BukanBeritaBiasa .
Menurut kantor Jaksa Agung Israel, kesepakatan bisnis ini digagas oleh Ephraim Menashe, seorang pengusaha drone Israel dan pendiri perusahaan Solar Sky. Ia mempekerjakan Tzvika dan Ziv Naveh, pemilik perusahaan drone Innocon, serta tersangka lain yang tidak disebutkan namanya.
Para tersangka akan dipanggil untuk sidang pra-dakwaan. Tuduhan terhadap mereka termasuk pelanggaran keamanan senjata, pencucian uang, dan pelanggaran Undang-Undang Kontrol Ekspor Pertahanan. Badan Pengendalian Ekspor Pertahanan Kementerian Pertahanan, yang didirikan pada tahun 2006, mengelola ekspor dan perizinan semua peralatan dan teknologi pertahanan buatan Israel. Perusahaan-perusahaan diharuskan untuk mengajukan izin sebelum merundingkan kesepakatan di luar negeri.“Setelah rudal diproduksi, Menashe diduga mengekspor lusinan dari mereka ke China secara diam-diam dengan imbalan jutaan dolar yang dia sembunyikan dari pihak berwenang,” kata jaksa.
Israel memiliki sekitar 1.600 eksportir senjata berlisensi, yang mempekerjakan 150.000 hingga 200.000 orang. Selain itu, terdapat rantai pasokan subkontraktor yang luas yang menyediakan perangkat lunak, perangkat keras, bahan mentah, dan barang lain yang dibutuhkan untuk produksi senjata.
Indonesia Berita Terbaru, Indonesia Berita utama
Similar News:Anda juga dapat membaca berita serupa dengan ini yang kami kumpulkan dari sumber berita lain.
Jin BTS Masuk Top 10 Selebritas yang Paling Banyak Dibicarakan di Medsos |Republika OnlineNama Jin paling banyak disebut di media sosial selama enam bulan berturut-turut.
Baca lebih lajut »
Kemenkes: Sudah Ditemukan 10 Orang Positif Covid-19 Varian Omicron |Republika Online10 positif berasal dari 60 orang kontak erat dengan pasien pertama Omicron
Baca lebih lajut »