Sektor manufaktur melanjutkan gerak ekspansi sepanjang Februari 2023, meski pelemahan ekspor mengintai sejumlah subsektor industri.
Bisnis.com, JAKARTA — Kondisi kontraksi membayangi sejumlah sektor manufaktur Indonesia, khususnya terkait kinerja ekspor di tengah perlambatan ekonomi dunia tahun ini.
Secara keseluruhan, manufaktur Indonesia dan Asia Tenggara sebenarnya sedang terpantik sentimen penguatan permintaan domestik dan pembukaan kembali China. Dalam rilis teranyarnya, S&P Global mencatat Purchasing Managers' Index manufaktur Indonesia berada di posisi 51,2 pada Februari 2023, turun tipis dari Januari sebesar 51,3. Angka itu menunjukkan pertumbuhan tingkat rendah tetapi stabil di pertengahan kuartal pertama tahun ini.
Indonesia Berita Terbaru, Indonesia Berita utama
Similar News:Anda juga dapat membaca berita serupa dengan ini yang kami kumpulkan dari sumber berita lain.
Daftar 32 Tim Basket di Piala Dunia FIBA 2023, Ada 4 Peserta DebutanRangkaian babak kualifikasi menuju Piala Dunia FIBA 2023 resmi berakhir pada Senin, 27 Februari 2023.
Baca lebih lajut »
BPS: Inflasi Februari 2023 Sebesar 0,16 Persen, Melambat dari JanuariInflasi bulanan pada Februari 2023 tercatat melambat jika dibandingkan dengan Januari 2023.
Baca lebih lajut »
Lima Komoditas Penyebab Inflasi Februari 2023BPS mengumumkan inflasi bulanan pada Februari 2023 sebesar 0,16 persen, melambat dibandingkan Januari 2023
Baca lebih lajut »
Indeks Kepercayaan Industri Februari 2023 Naik, Sektor Manufaktur MenggeliatKementerian Perindustrian (Kemenperin) mencatat Indeks Kepercayaan Industri (IKI) per Februari 2023 mengalami peningkatan. IKI merupakan tingkat optimisme industri manufaktur terhadap kondisi ekonomi.
Baca lebih lajut »
Peringatan HUT Damkar, Kemendagri Gelar Festival Keselamatan Kebakaran 2023Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) menyelenggarakan Festival Keselamatan Kebakaran Tahun 2023 atau Fire Safety Festival 2023.
Baca lebih lajut »