Ekonomi Dunia Hadapi Ancaman Disrupsi, Sri Mulyani Sebut Pemerintah Beri Insentif untuk Pelaku Usaha TempoBisnis
TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengklaim pemerintah telah mengelola pandemi Covid-19 dengan baik. Namun, dalam proses pemulihan atau menuju masa transisi ini, ada sejumlah tantangan baru.
Khususnya dalam optimalisasi utilisasi fasilitas kepabeanan untuk mendukung industri dalam negeri. Sri Mulyani mengatakan upaya tersebut terbukti berhasil dengan survei evaluatif Bea Cukai di tahun 2022 dalam rangka meninjau kondisi perusahaan KB dan KITE pada tahun 2021 yang menunjukkan hasil positif. Selanjutnya: Berdasarkan hasil survei....
Indonesia Berita Terbaru, Indonesia Berita utama
Similar News:Anda juga dapat membaca berita serupa dengan ini yang kami kumpulkan dari sumber berita lain.
Sri Mulyani: Agenda Pemulihan Ekonomi Dilanjutkan Tahun IniBelanja negara tahun ini dialokasikan sebesar Rp3.061,2 triliun, sedikit lebih rendah dari tahun lalu yang mencapai Rp3.090,8 triliun.
Baca lebih lajut »
Sri Mulyani Pede Ekonomi Indonesia Tumbuh 5,4 Persen di Kuartal IV 2022Menkeu Sri Mulyani Indrawati optimistis ekonomi Indonesia di kuartal IV tahun 2022 akan tumbuh 5,4 persen.
Baca lebih lajut »
Video: Cerita Sri Mulyani, Kerja Keras RI Pulihkan EkonomiCerita Sri Mulyani, Kerja Keras RI Hingga Peran UMKM Pulihkan Ekonomi
Baca lebih lajut »
Sri Mulyani proyeksi ekonomi RI tumbuh 5,4 persen di tahun 2022Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani memproyeksikan ekonomi Indonesia akan tumbuh 5,4 persen di tahun 2022 yang ditopang kuatnya perekonomian pada triwulan ...
Baca lebih lajut »
APBN 2023 Sudah Normal, Sri Mulyani Pede Akselerasi Pemulihan Ekonomi IndonesiaMenteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menyatakan, pada tahun ini seluruh belanja Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2023 sudah kembali normal.
Baca lebih lajut »
Momentum Pemulihan Terus Terjadi, Sri Mulyani 'Pede' Ekonomi RI Tumbuh 5,4 Persen Sepanjang 2022Menurut Sri Mulyani, momentum pemulihan ekonomi RI sangat kuat di sepanjang 2022, bahkan ketika banyak negara lain yang justru mengalami pelemahan.
Baca lebih lajut »