Data pertumbuhan ekonomi China pada kuartal III yang bakal dirilis pekan depan diperkirakan menyita perhatian dunia. Berikut ulasannya.
, salah satunya kebijakan zero COVID-19. COVID-19 telah melanda beberapa kota di China termasuk pusat manufaktur seperti Shenzhen dan Tianjin yang mengganggu aktivitas ekonomi di berbagai industri. Hal itu membuat masyarakat tidak bisa membelanjakan uangnya seperti makanan dan minuman, ritel hingga wisata.
Di sisi manufaktur, Biro Statistik Nasional mencatat aktivitas pabrik naik kembali pada September setelah dua bulan ketika manufaktur tidak berkembang. Meski demikian, hal itu menimbulkan pertanyaan karena survei swasta menunjukkan aktivitas pabrik sebenarnya turun pada bulan September.dapat berbuat lebih banyak untuk merangsang ekonomi. Namun, hanya sedikit alasan untuk melakukannya sampai zero COVID-19 berakhir.
"Tidak ada gunanya memompa uang ke dalam ekonomi kita jika bisnis tidak dapat berkembang atau orang tidak dapat membelanjakan uangnya," kata Louis Kuijs, kepala ekonom Asia di S&P Global Ratings. Penyebab lain ialah langkah China dianggap tak cukup. China pada Agustus lalu telah mengumumkan rencana 1 triliun yuan untuk mendorong usaha kecil, infrastruktur dan real estat.
Indonesia Berita Terbaru, Indonesia Berita utama
Similar News:Anda juga dapat membaca berita serupa dengan ini yang kami kumpulkan dari sumber berita lain.
80 RT Masih Tergenang, Ini Data Terbaru Titik Banjir dan Ketinggian Air di DKI JakartaHujan deras yang mengguyur sejak Selasa sore (4/10/2022), membuat sejumlah daerah dan ruas jalan di DKI Jakarta tergenang banjir.
Baca lebih lajut »
Polri perbaharui data korban tragedi Kanjuruhan 131 orang meninggalKepala Divisi Humas Polri Irjen Pol. Dedi Prasetyo menyebutkan jumlah korban meninggal tragedi Kanjuruhan sebanyak 131 orang, jumlah tersebut diperoleh ...
Baca lebih lajut »
Data dan Fakta Menarik Usai Liverpool Menang 2-0 atas Rangers |Republika OnlineTrent Alexander-Arnold membuktikan diri sebagai raja tendangan bebas Liverpool.
Baca lebih lajut »