Rupiah masih rawan kembali koreksi setelah data China menunjukkan ekonomi masih loyo dan indeks dolar kembali menguat
Indeks dolar yang menguat menjadi tekanan bagi nilai tukar rupiah dan tampaknya ini masih akan berlanjut, ditambah tekanan ekonomi China yang loyo.
Pergerakan rupiah dipicu oleh kenaikan indeks dolar AS selama dua hari berturut-turut. Kenaikan ini didorong oleh data ketenagakerjaan AS yang dirilis pada Jumat . Sehingga pasar masih memperkirakan bahwa Federal Reserve akan memangkas suku bunga, dengan kemungkinan besar penurunan sebesar 25 basis poin lebih diprioritaskan daripada 50 bps.data neraca dagang China untuk periode Agustus 2024.neraca dagang China diperkirakan turun pada Agustus 2024 menjadi US$83,9 miliar. Sebelumnya tercatat US$84,65 miliar pada Juli 2024.
Sebelumnya, pada kemarin, China merilis data inflasi konsumen yang hasilnya lebih lamabt dari perkiraan.
Indonesia Berita Terbaru, Indonesia Berita utama
Similar News:Anda juga dapat membaca berita serupa dengan ini yang kami kumpulkan dari sumber berita lain.
Ekonomi China Loyo, Harga Batu Bara Ambruk Nyaris 2%!Harga batu bara ambruk nyaris 2% akibat ekonomi China loyo yang membut prospek permintaan suram
Baca lebih lajut »
Ekonomi China Loyo, OPEC Kurangi Proyeksi Permintaan Minyak Global 2024Gold
Baca lebih lajut »
Rupiah Loyo Dekati Level 15.700 Terhadap USD Usai Rilis Inflasi ASRupiah melemah di level Rp 15.699,5 dari penutupan sebelumnya di level Rp 15.675.
Baca lebih lajut »
Rupiah Ditutup Loyo dari Dolar AS Hari Ini, Jadi Segini SekarangRupiah ditutup melemah 56,5 point terhadap dolar AS pada perdagangan Selasa sore, 27 Agustus 2024.
Baca lebih lajut »
Rupiah Hari Ini 3 September 2024 Ditutup Loyo dari Dolar AS, Segini SekarangUntuk perdagangan besok, Rupiah diperkirakan fluktuatif namun ditutup menguat direntang Rp. 15.450 - Rp.15.550
Baca lebih lajut »
Ekonomi Thailand di Ambang Krisis Imbas Permintaan Manufaktur LoyoEkspor menyumbang 70 persen perekonomian Thailand tetapi sektor manufaktur tidak dapat memenuhi permintaan pasar.
Baca lebih lajut »