Beralih ke berita lain. China berjuang keras menghidupkan kembali ekonominya yang sangat menurun sejak pertengahan 1960-an, setelah jutaan orang diminta tinggal di rumah untuk mencegah penularan virus
Ekonomi terbesar kedua di dunia itu anjlok 6,8% dari tahun sebelumnya pada kuartal yang berakhir Maret, setelah pabrik, kantor dan pusat-pusat perbelanjaan ditutup untuk mencegah wabah.
Belanja konsumen yang mendorong 80% pertumbuhan tahun lalu dan kegiatan pabrik, lebih lemah dari yang diperkirakan. Pabrik-pabrik diijinkan dibuka kembali bulan lalu, tetapi gedung bioskop dan bisnis lain yang mempekerjakan jutaan orang masih ditutup. Penjualan eceran turun 19% dari tahun sebelumnya di kuartal pertama, dan membaik sedikit menjadi 15,8%. Tetapi konsumen yang gelisah tentang kemungkinan kehilangan pekerjaan, enggan berbelanja meskipun pemerintah berupaya menarik mereka kembali ke pusat perbelanjaan dan ruang pamer mobil.
Itu merupakan pukulan bagi pembuat mobil dan perusahaan lain yang berharap China akan menghidupkan kekuatan ekonomi dunia dari keterpurukan yang paling menyakitkan sejak tahun 1930-an.
Indonesia Berita Terbaru, Indonesia Berita utama
Similar News:Anda juga dapat membaca berita serupa dengan ini yang kami kumpulkan dari sumber berita lain.
2 Pelajar Asal China di Australia Dipukuli dan Alami Diskriminasi RasialSelain diejek soal virus corona dan diusir dari Australia, dua pelajar internasional ini dipukuli dan ditendang.
Baca lebih lajut »
Virus corona hantam China, ekonomi menyusut untuk pertama kali dalam beberapa dekade terakhirEkonomi China menyusut hingga 6,8% dalam tiga bulan pertama tahun 2020 karena berjuang melawan Covid-19 dan menerapkan kebijakan karantina.
Baca lebih lajut »
AS Keukeuh Masukkan China dalam Perjanjian Kontrol Senjata BaruCina, yang diperkirakan memiliki 300 senjata nuklir jauh lebih kecil daripada Rusia dan Amerika Serikat, telah menolak perundingan...
Baca lebih lajut »
Pernyataan Keras Trump ke Pemerintah ChinaSeteleh menuding China tidak transparan dalam mengungkap virus Covid-19, kini Trump kembali mengeluarkan kritik pedasnya. Corona
Baca lebih lajut »
China Revisi Data Wabah Covid-19, Ada Peningkatan 50 Persen Jumlah Korban Meninggal - Tribunnews.comJumlah korban meninggal di Kota Wuhan bertambah 1.290 dari data sebelumnya 2.579 orang, mencerminkan pelaporan yang salah akibat keterlambatan.
Baca lebih lajut »