Peningkatan nilai tambah dari produk ekspor dan digitalisasi menjadi dasar kekuatan negara dalam persekutuan ASEAN, termasuk Indonesia.
Ekonom senior United Overseas Bank Limited , Enrico Tamuwidjaja, menjelaskan, di tahun keempat pascapandemi Covid-19, konsumsi masyarakat dunia terus meningkat dan mengakibatkan kenaikan inflasi. Sayangnya, ini belum bisa diimbangi kuantitas produksi atau penyediaan barang. Untuk mengendalikan hal ini, banyak negara di dunia, khususnya negara maju seperti Amerika Serikat dan Eropa, menaikkan suku bunga mereka.
Menurut Enrico, hal ini ditopang sepuluh sektor komoditas perdagangan unggulan ASEAN. Di antara yang teratas adalah produk dari sektor mesin dan kebutuhan kelistrikan yang unggul di Singapura, Malaysia, dan Thailand. Lalu, ada Indonesia dengan komoditas mineral, agrikultur, dan karet. Selain itu, Indonesia juga dinilai dapat berfungsi sebagai pusat produksi utama bagi kawasan, termasuk sebagai pusat e-dagang dan jasa. Indonesia diperkirakan dapat menghasilkan pasarterbesar di ASEAN senilai 600 miliar dollar AS pada tahun 2025 dan tahun-tahun mendatang.KOMPAS/ERIKA KURNIA
”Kita bisa mengoneksikan pelaku bisnis sesama di negara ASEAN dan Asia, terutama China. Dengan demikian, kita harapkan investasi ke ASEAN tumbuh sebagaimana resolusi di KTT ASEAN kemarin,” katanya.
Indonesia Berita Terbaru, Indonesia Berita utama
Similar News:Anda juga dapat membaca berita serupa dengan ini yang kami kumpulkan dari sumber berita lain.
Jadi Episentrum Pertumbuhan Ekonomi, ASEAN Tawarkan IniTotal arus investasi yang masuk ke ASEAN mencapai USD 224,2 miliar pada 2022, naik 5,5% dibandingkan tahun sebelumnya.
Baca lebih lajut »
Digitalisasi Jadi Kunci Ekonomi Berkelanjutan ASEANASEAN menjadi kawasan ekonomi terbesar kelima di dunia.
Baca lebih lajut »
BI: Keyakinan konsumen terhadap kondisi ekonomi tetap kuatSurvei Konsumen Bank Indonesia (BI) pada September 2023 mengindikasikan keyakinan konsumen terhadap kondisi ekonomi tetap kuat, yang tercermin dari Indeks ...
Baca lebih lajut »
Survei BI: Konsumen Yakin Ekonomi RI Tetap KuatSurvei Bank Indonesia (BI) mencatat, keyakinan konsumen terhadap kondisi ekonomi pada September 2023 tercatat tetap kuat. Hal itu tecermin dari Indeks Keyakinan Konsumen.
Baca lebih lajut »
Survei BI: Indeks Keyakinan Konsumen September Turun TipisSurvei Konsumen Bank Indonesia pada September 2023 mengindikasikan keyakinan konsumen terhadap kondisi ekonomi tetap kuat.
Baca lebih lajut »