Ekonom Prediksi BI Paling Cepat Naikkan Suku Bunga pada Juli 2022
Bisnis.com, JAKARTA — Bank Indonesia diperkirakan paling cepat menaikkan suku bunga acuan pada Juli mendatang. Analis Makroekonomi Bank Danamon Irman Faiz memperkirakan kenaikan suku bunga acuan kemungkinan akan dilakukan pada Juli atau Agustus 2022.
Dia memperkirakan kenaikan suku bunga acuan BI akan mencapai 100 basis poin hingga ke level 4,5 persen pada akhir 2022. Irman melanjutkan BI akan menaikkan perlahan dengan besaran 25 basis poin di setiap kenaikannya. “Sehingga bantalan rupiah untuk menahan dampak hawkishnya the Fed juga semakin tipis. Jika asumsi-asumsi ini terjadi, BI akan mulai menaikkan suku bunga,” kata Faiz.
Indonesia Berita Terbaru, Indonesia Berita utama
Similar News:Anda juga dapat membaca berita serupa dengan ini yang kami kumpulkan dari sumber berita lain.
BI Diramal Mulai Naikkan Suku Bunga pada Agustus 2022 | Finansial - Bisnis.comCGS-CIMB Sekuritas memperkirakan kenaikan suku bunga Bank Indonesia (BI) paling cepat diterapkan pada Agustus 2022.
Baca lebih lajut »
BI: Modal Asing Kabur Rp8,35 Triliun pada Pekan Keempat Juni 2022 | Finansial - Bisnis.comBI menyebut berdasarkan data transaksi 20 Juni - 23 Juni 2022, investor non residen di pasar keuangan domestik melakukan aksi jual neto Rp8,35 triliun.
Baca lebih lajut »
BI: Hingga Pekan Keempat Juni 2022, Modal Asing Keluar Rp8,35 TriliunAliran modal asing yang keluar dari pasar Surat Berharga Negara (SBN) mencapai Rp5,25 triliun. Pada saat yang sama, tercatat aliran modal asing yang keluar dari pasar saham mencapai Rp3,10 triliun.
Baca lebih lajut »
Ekonom Bank Mandiri Nilai Keputusan BI Tahan Bunga Acuan Sudah Tepat |Republika OnlineBI kembali mempertahankan suku bunga acuan di level 3,5 persen.
Baca lebih lajut »
Ramai PHK, Ekonom Celios: Bisnis Startup Belum Jenuh | Teknologi - Bisnis.comEkonom Celios menilai bisnis startup belum menemui titik jenuh kendati ramai PHK karyawan.
Baca lebih lajut »
Zulkifli Hasan Sebut Subsidi Rp 500 T untuk Tekan Harga Pangan, Ekonom: Pembisik Tak KompetenEkonom mengkritik pernyataan Zulkifli Hasan soal subsidi pemerintah yang bernilai lebih dari Rp 500 triliun untuk menstabilkan harga pangan.
Baca lebih lajut »