Ebola, Sars dan Flu Babi: Bagaimana manusia mengalahkan wabah dan pandemi sebelum Covid-19

Indonesia Berita Berita

Ebola, Sars dan Flu Babi: Bagaimana manusia mengalahkan wabah dan pandemi sebelum Covid-19
Indonesia Berita Terbaru,Indonesia Berita utama
  • 📰 BBCIndonesia
  • ⏱ Reading Time:
  • 167 sec. here
  • 4 min. at publisher
  • 📊 Quality Score:
  • News: 70%
  • Publisher: 50%

Wabah penyakit seperti Ebola, Sars, Zika dan Flu Babi bisa dengan cepat menjadi pandemi. Tapi selama ini kita telah membuktikan bahwa mereka dapat dibatasi dan dikalahkan.

Dari sekitar 15 Februari 2003, dokter Liu mulai menunjukkan gejala penyakit ringan, tetapi tidak menghubungkannya dengan penyakit yang sedang ditanganinya.

Penyakit yang diderita Liu akan dikenal seluruh dunia sebagai Sars . Cepatnya dokter Liu pergi ke rumah sakit dan minta diisolasi dianggap telah mencegah ancaman baru ini menjadi pandemi global. Sama seperti pandemi Covid-19 saat ini yang sedang diperangi dunia, Sars tersebar melalui pesawat terbang. Infeksi ini bisa sampai di belahan dunia yang lain hanya dalam waktu satu hari. Sangat berbeda dengan flu Spanyol yang muncul lebih dari seabad yang lalu, yang perlahan menulari dunia melalui kapal uap penumpang dan kereta api yang memakan waktu berminggu-minggu dan berbulan-bulan.

Sars dimulai di Cina, tetapi salah satu wabah paling seriusnya terjadi di belahan dunia yang lain, di Toronto, Ontario, Kanada. Layanan kesehatan Ontario segera bersiap untuk perang."Setiap rumah sakit di Ontario harus menerapkan karantina yang ketat," kata Duffin."Sebelum masuk, para pekerja harus antre di luar dan mengukur suhu tubuh."

Pada akhirnya, Sars menginfeksi sekitar 400 orang di Kanada, dan menewaskan 44 orang. Jika otoritas kesehatan Kanada tidak menangani wabah dengan cepat, korban meninggal mungkin akan lebih banyak lagi. Duffin bercerita bahwa dia mendapat telepon di tengah epidemi karena Wali Kota Toronto saat itu kesal karena Toronto disebut dalam peringatan perjalanan, dengan rekomendasi agar orang-orang tidak pergi ke Toronto.

Ini berarti bahwa mereka yang terinfeksi, jatuh sakit dengan cepat akibat respons yang terlalu reaktif ini, yang juga dikenal sebagai badai sitokin. Meskipun ada perencanaan pandemi sebelumnya, itu hanya di tingkat provinsi."Penanganan Sars hampir seperti coba-coba." Meski demikan, Sars memicu terbentuknya banyak prosedur pandemi yang kita lihat dalam empat bulan terakhir.Image caption

Namun sejauh ini, wabah paling serius, setidaknya dalam hal kerusakan yang bisa ditimbulkannya di negara berkembang, adalah wabah Ebola 2013-2014 di Afrika Barat. Tapi tingkat kematiannya sangat tinggi. Dari 318 orang yang dipastikan terinfeksi, 280 meninggal. Artinya, tingkat kematiannya 88%. Gwendolen Eamer bekerja untuk Federasi Internasional Palang Merah di Guinea dan Sierra Leone selama wabah itu, yang akhirnya menewaskan lebih dari 11.000 orang.

Eamer mengatakan bahwa wawasan klinis dan medis sering kali tidak meyakinkan orang-orang yang terkena dampak wabah. Teknik ini tidak selalu membutuhkan teknologi yang mahal, tetapi membutuhkan banyak waktu wawancara dan tindak lanjut."Ini 'sangat berat secara operasional' tetapi berfungsi," tambah Eamer.

Di beberapa tempat, sudah menjadi kebiasaan bagi anggota keluarga yang berduka untuk menyentuh wajah kerabat mereka yang sudah meninggal. Dukungan yang baik dari komunitas lokal berdampak jauh hingga setelah wabah mereda. Badan-badan kesehatan menyadari bahwa infrastruktur lokal seperti tabib tradisional, tokoh masyarakat, petani dan petugas kesehatan, adalah alat yang sangat kuat untuk memastikan agar wabah lokal tidak menjadi epidemi.

Salah satu hal yang Kumar pelajari dari pengalamannya sendiri adalah bahwa di lapangan, Ebola jarang menimbulkan gejala paling serius: kehilangan darah. "Bekerja dengan mengenakan APD selama krisis Ebola itu, rasanya seperti menghilangkan sisi sentuhan manusia," kata Kumar.

Berita ini telah kami rangkum agar Anda dapat membacanya dengan cepat. Jika Anda tertarik dengan beritanya, Anda dapat membaca teks lengkapnya di sini. Baca lebih lajut:

BBCIndonesia /  🏆 42. in İD

Indonesia Berita Terbaru, Indonesia Berita utama

Similar News:Anda juga dapat membaca berita serupa dengan ini yang kami kumpulkan dari sumber berita lain.

Siswa Tak Menyukai Belajar Jarak Jauh - Nasional - koran.tempo.coSiswa Tak Menyukai Belajar Jarak Jauh - Nasional - koran.tempo.coSurvei KPAI dan FSGI: pada musim wabah Covid-19, guru masih mengejar ketercapaian kurikulum.
Baca lebih lajut »

Ratu Bidadari Rampungkan Single Religi Selama Pandemi Covid-19Ratu Bidadari Rampungkan Single Religi Selama Pandemi Covid-19Ratu Bidadari mengaku masih bisa berkreasi dan produktif di tengah wabah Covid-19.
Baca lebih lajut »

62.848 Pekerja Dirumahkan, Ridwan Kamil Usul Pelatihan Online di Kartu Prakerja jadi Bantuan Tunai - Tribun Jabar62.848 Pekerja Dirumahkan, Ridwan Kamil Usul Pelatihan Online di Kartu Prakerja jadi Bantuan Tunai - Tribun Jabar62.848 Pekerja Dirumahkan, Ridwan Kamil Usul Pelatihan Online di Kartu Prakerja jadi Bantuan Tunai via tribunjabar matalokalmenjangkauindonesia
Baca lebih lajut »

Jateng Fokuskan Recovery UMKM dan PariwisataJateng Fokuskan Recovery UMKM dan PariwisataSektor UMKM dan pariwisata paling terdampak akibat wabah Covid-19.
Baca lebih lajut »

May Day, Ketua DPR Puan Maharani Minta Pengusaha Tak PHK BuruhMay Day, Ketua DPR Puan Maharani Minta Pengusaha Tak PHK Buruh'Mari kita merayakan Hari Buruh tahun ini dengan berpedoman pada protokol kesehatan pandemi Covid-19 tanpa mengurangi arti penting May Day dalam sejarah perjuangan perbaikan nasib para buruh,' kata Puan | MayDay2020
Baca lebih lajut »

Piala Thomas dan Uber Digelar Oktober 2020Piala Thomas dan Uber Digelar Oktober 2020Akibat pandemi Covid-19, Piala Thomas dan Uber 2020 sempat dua kali diundur.
Baca lebih lajut »



Render Time: 2025-03-06 16:27:03