Warga di 10 negara dikhawatirkan akan paling terpapar risiko kelaparan. Nasib jutaan jiwa ada di ujung tanduk.
Pemaparan WFP yang tercantum dalam Laporan Krisis Makanan Dunia menyoroti Yaman, Republik Demokratik Kongo, Afghanistan, Venezuela, Ethiopia, Sudan Selatan, Sudan, Suriah, Nigeria, dan Haiti.
Berbicara di depan para delegasi Dewan Keamanan PBB dalam konferensi melalui tayangan video, Beasley mengatakan dunia harus"bertindak bijak dan cepat beraksi". Ekonom senior WFP, Arif Husain, mengatakan dampak pandemi terhadap ekonomi berpotensi menimbulkan bencana untuk jutaan jiwa"yang sudah berada di ujung tanduk".
Awal bulan ini, WFP mengatakan mengurangi bantuan hingga setengah ke sejumlah kawasan Yaman yang dikendalikan pemberontak Houthi akibat krisis pendanaan.
Indonesia Berita Terbaru, Indonesia Berita utama
Similar News:Anda juga dapat membaca berita serupa dengan ini yang kami kumpulkan dari sumber berita lain.
Animator Tom & Jerry Meninggal Dunia Bukan karena COVID-19Animator Tom & Jerry dan Popeye, Gene Deitch dikabarkan meninggal dunia, bukan karena COVID-19. animatortom&Jerry
Baca lebih lajut »
Update Covid-19: 7.135 Kasus, 842 Sembuh, dan 616 Meninggal DuniaJuru Bicara Pemerintah untuk Covid-19 Achmad Yurianto mengatakan keseluruhan spesimen yang telah diperiksa mencapai 503.701.
Baca lebih lajut »
Sembilan WNI meninggal dunia di AS karena Covid-19Sebanyak sembilan orang WNI meninggal dunia di Amerika Serikat karena pandemi virus corona.
Baca lebih lajut »
Sembilan WNI meninggal dunia di AS karena COVID-19Sebanyak sembilan warga negara Indonesia (WNI) meninggal dunia di Amerika Serikat karena infeksi virus corona atau COVID-19.\r\n\r\n“Jumlah terbesar WNI ...
Baca lebih lajut »
PBB: Warga Dunia yang Kelaparan Bisa Naik Dua Kali Lipat |Republika OnlinePBB mengatakan, warga dunia yang kelaparan bisa meningkat akibat pandemi Covid-19.
Baca lebih lajut »
PBB: Dunia Terancam Dilanda Kelaparan Besar-besaran Akibat Pandemi CoronaDunia terancam dilanda bencana kelaparan berskala besar seperti kisah 'Alkitab' akibat pandemi virus corona, sebut Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB). Kelaparan PBB
Baca lebih lajut »