Hingga pukul 09:48 WIB, saham BSBK sudah ambles 1,96% ke posisi harga Rp 50/saham.
Hingga pukul 09:48 WIB, ada 269.283 lot antrian jual di order offer pada harga Rp 50/saham. Namun di order bid atau beli, belum ada antrian yang tertera kembali, menandakan bahwa saham BSBK sudah menyentuhrebound
sekali, setelah itu kembali ambles berhari-hari. Adapun saham BSBK sempat menguat pada perdagangan 17 Januari, 24 Januari, 3 Februari, dan terakhir 9 Februari.Hingga kini, belum ada alasan jelas mengapa saham BSBK mencetak ARB berjilid-jilid dan menyentuh level 'gocap'. Bahkan, Bursa Efek Indonesia pun belum memberlakukan suspensi atas saham BSBK hingga hari ini. pada 8 Februari lalu.Artikel ini adalah produk jurnalistik berupa pandangan CNBC Indonesia Research.
Indonesia Berita Terbaru, Indonesia Berita utama
Similar News:Anda juga dapat membaca berita serupa dengan ini yang kami kumpulkan dari sumber berita lain.
IHSG Masih dalam Tekanan Jual, Saham-saham Ini Bisa Jadi PilihanMNC Sekuritas memprediksi IHSG akan bergerak pada rentang support 6.803-6.767 dan resistance 6.961-7.053.
Baca lebih lajut »
IHSG Menghijau, Saham-Saham Ini Jadi PenopangnyaMengawali perdagangan pekan ini, Selasa (21/2/23), Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) dibuka menguat 0,12% menjadi 6.903,19, ini penyebabnya
Baca lebih lajut »
IHSG Dibuka Fluktuatif, Saham BBCA dan BBRI Tebar CuanTercatat sebanyak 138 saham menguat, 101 saham melemah, dan 321 saham bergerak stagnan pada awal perdagangan IHSG hari ini.
Baca lebih lajut »
Indeks Bisnis-27 Hijau, Saham Alfamart Melesat Tersengat Isu AkuisisiSebanyak 10 saham melenggang di zona hijau, 3 saham stagnan, dan 14 saham lainnya melemah pada awal perdagangan indesk Bisnis-27 hari ini.
Baca lebih lajut »
Sektor Properti Sudah Pulih, ini Buktinya!Industri properti di kawasan Bogor mencatatkan peningkatan penjualan di awal 2023, terutama untuk rumah tapak dan apartemen.
Baca lebih lajut »
Duh, Sudah Dua Hari Kapolda Jambi Belum Bisa Dievakuasi dari Hutan Tempat Mendaratnya Helikopter secara DaruratKapolda Jambi Irjen Rusdi Hartono dan rombongan belum bisa dievakuasi dari tempat mendarat helikopternya secara darurat hingga Senin (20/2/2023). Maka terpaksa
Baca lebih lajut »