Menghadapi pasien yang terjangkiti penyakit virus corona baru (COVID-19) membuat banyak tenaga kesehatan tertekan Corona
jpnn.com, NEW YORK - . Di New York, Amerika Serikat , seorang juru rawat menghilangkan stres dengan tindakan yang menurutnya seni. Wanita yang tak disebutkan namanya itu nekat melakukan aksi striptis di kawasan komersial Times Square, Senin pagi. Dia mengenakan sepatu hak tinggi sampai lutut dan celana dalam jenis g-string.
Namun, wanita itu menutupi wajahnya dengan semacam helm berkilap berbentuk kepala kucing. “Aku melakukan ini untuk meredakan stres,” ujarnya seperti diberitakan laman New York Post.Baca Juga: Juru rawat yang mengaku sebagai asisten dokter di sebuah rumah sakit di New York itu mengaku telah bekerja selama enam minggu menghadapi pasien COVID-19. “Saya telah melihat banyak kematian, jadi saya ingin mencampurkan seni dan kostum untuk meredakan ketegangan,” tuturnya.
Indonesia Berita Terbaru, Indonesia Berita utama
Similar News:Anda juga dapat membaca berita serupa dengan ini yang kami kumpulkan dari sumber berita lain.
Duh Dik, Bahaya! Bocah-bocah Asyik Main Petasan di Tol Pemalang-BatangSejumlah bocah tertangkap kamera sedang asyik main di Tol Pemalang-Batang, Kecamatan Bojong, Kabupaten Pekalongan. Bahkan mereka kadang main petasan di bahu jalan tol itu. Petasan
Baca lebih lajut »
Dokter ICU Jepang Bersiap Rawat Pasien Corona Jangka Panjang |Republika OnlineDokter ICU di Jepang menghadapi stres hingga kekurangan APD saat hadapi pasien corona
Baca lebih lajut »
Cerita PM Inggris soal Dokter Sempat akan Umumkan Kematiannya Gegara Corona'Itu adalah masa lalu yang sulit, saya tidak akan menyangkalnya. Mereka memiliki strategi untuk menghadapi skenario tipe 'kematian Stalin',' kata Boris Johnson. PMInggris
Baca lebih lajut »
Menpora Bangga Dokter Muda Lathiifa jadi Garda Terdepan Menangani Covid-19Menpora Zainudin Amali kagum pada kerja keras dokter muda Lathiifa Hendy di masa pandemi corona ini. adv_kemenpora
Baca lebih lajut »
Boris Johnson Sebut Dokter Sempat Bersiap Umumkan KematiannyaPM Inggris Boris Johnson mengungkapkan dokter sempat bersiap mengumumkan kematiannya karena infeksi virus corona.
Baca lebih lajut »