Duel pelatih Jerman terjadi di final Liga Champions, melibatkan Hansi Flick dan Thomas Tuchel.
Liputan6.com, Lisbon - Derby mini terjadi pada final Liga Champions 2019/2020. Duel Bayern Munchen vs Paris Saint-Germain di Estadio da Luz, Minggu atau Senin dini hari WIB, melibatkan pelatih asal Jerman.
Flick antusias menyambut final Liga Champions. Namun, dia sadar harus membenahi kelemahan tim. Kemampuan Lyon menciptakan sejumlah peluang emas saat mengatasi pressing Bayern membuatnya waspada."PSG punya tim hebat. Saya akan menganalisa beberapa hal. Pertahanan harus lebih terkoordinir. Namun, kami tahu kekuatan utama Bayern adalah menekan lawan," tegas Flick, dilansir situs resmi UEFA.
Ketika itu sosok yang terlibat adalah Jupp Heynckes dan Jurgen Klopp. Heynckes keluar sebagai pemenang. Perlahan Flick mengubah permainan Bayern sehingga lebih menakutkan. Robert Lewandowski dan kawan-kawan pun memenangkan Bundesliga dan DFB Pokal.
Indonesia Berita Terbaru, Indonesia Berita utama
Similar News:Anda juga dapat membaca berita serupa dengan ini yang kami kumpulkan dari sumber berita lain.
Final Liga Champions PSG Vs Bayern, Nuansa Duel 'Otak' JermanMenariknya, tetap ada 'nuansa' Jerman yang kental pada laga final Liga Champions yang mempertemukan PSG vs Bayern.
Baca lebih lajut »
Dominasi Pelatih Jerman di Semifinal Liga Champions |Republika OnlineAda Flick, Tuchel, dan Nagelsmann.
Baca lebih lajut »
Mbappe Berharap Duel Sesama Klub Ligue 1 di Final Liga ChampionsJika bertemu Bayern, PSG tidak akan diunggulkan. Hal itu berbeda jika Lyon yang melaju ke laga final.
Baca lebih lajut »
Jadwal Final Liga Champions, Duel PSG Vs Bayern MuenchenKepastian duel PSG vs Bayern di final Liga Champions tercipta setelah perjuangan kedua tim mengalahkan masing-masing lawannya pada babak semifinal.
Baca lebih lajut »
ONE Championship: Eko Roni Rekomendasikan Duel-Duel Sengit di No Surrender IIIAjang ONE Championsip dengan tajuk ONE: No Surrender III di Bangkok, Thailand, pada Jumat, 21 Agustus 2020 bakal menyita perhatian pegulat Indonesia, Eko Roni Saputra.
Baca lebih lajut »